MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Rumah Sakit (RS) Adam Malik Medan memastikan tidak ada peningkatan signifikan pada jumlah pasien anak yang menjalani hemodialisis (cuci darah).
Meskipun muncul kekhawatiran terkait peningkatan kasus gagal ginjal anak di Pulau Jawa, namun kondisi di RS Adam Malik tetap stabil.
Manajer Hukum dan Humas RS Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak SSos MIKom menegaskan, jumlah pasien anak yang melakukan cuci darah di rumah sakit tersebut tidak mengalami peningkatan drastis setiap bulannya.
“Tidak ada peningkatan yang signifikan seperti di Pulau Jawa. Pasien-pasien kami adalah pasien rutin yang setiap bulan harus menjalani cuci darah karena penyakit yang sudah diderita,” kata Rosario, Kamis (26/9/2024).
Ia menyebutkan bahwa mayoritas pasien datang dari Kota Medan, dengan beberapa berasal dari luar daerah. Data pasien anak yang menjalani hemodialisis menunjukkan angka yang stabil, yaitu 19 pasien pada bulan Juli dan Agustus 2024, serta 12 pasien pada September 2024.
Pasien anak yang menjalani perawatan tersebut berusia antara 7 hingga 18 tahun, dengan pasien termuda berusia 7 tahun. Rosario menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait dampak kasus gagal ginjal anak di Pulau Jawa.
“Memang setiap tahun ada anak yang harus menjalani cuci darah karena gagal ginjal, tetapi peningkatannya tidak signifikan setiap bulan. Kondisi di RS Adam Malik aman dan tidak ada peningkatan yang signifikan,” katanya.
Sementara, Direktur Utama RS Adam Malik, dr Zainal Safri MKed (PD) SpPD-KKV SpJP (K) menegaskan, prosedur hemodialisis di RS tersebut dilakukan dengan standar tinggi, menggunakan sistem single use atau sekali pakai, yang memastikan kualitas dan keamanan perawatan bagi pasien.
“Kami menjaga mutu dengan menggunakan alat sekali pakai. Meskipun prosedur ini diperbolehkan digunakan beberapa kali di rumah sakit lain, kami memastikan alat hemodialisis hanya digunakan sekali,” jelasnya.
RS Adam Malik terus berkomitmen untuk menjaga mutu dan memberikan perawatan terbaik kepada para pasiennya, dengan tetap memastikan tidak ada peningkatan signifikan pada pasien anak yang menjalani cuci darah. (YS)