MEDAN (HARIANSTAR.COM) -Kepemimpinan Walikota Medan Bobby Afif Nasution mendapat acungan jempol.
Soalnya, menjadi sosok keluarga istana tak lantas menjadikan suami Kahiyang Ayu ini merasa jumawa, sewena-wena memimpin dalam memimpin. Terbukti sejumlah pembangunan skala nasional dicetuskan pemimpin muda ini.
Setidaknya itu yang diungkapkan salahseorang tokoh masyarakat Kota Medan, Amirudin. Menurutnya, Medan saat ini terus berbenah menjadi kota yang benar-benar metropolitan dan berkualitas.
“Boleh kita bandingkan dengan kepemimpinan walikota-walikota sebelumnya, tak bisa nafikan sejumlah pembangunan terjadi di Medan yang membuat kota ini benar-benar layak disebut sebagai ibukota provinsi,” ujar Amirudin yang sebelumnya menjabat Ketua DPRD Medan ini, Rabu (22/5/2024).
Pria yang kini menjadi politisi Nasdem itu menyebut, salahsatu kebijakan Bobby Nasution yang menyasar kepentingan rakyat salahsatunya membuat semua warga Medan mendapatkan pelayanan BPJS Kesehatan tanpa terkecuali.
“Seperti kita ketahui tepat 1 Desember 2022 lalu Kota Medan memberlakukan program Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB). Dengan begitu semua warga Kota Medan tercover BPJS Kesehatan tanpa terkecuali,” ujar Amirudin.
Di sisi pembangunan infrastruktur boleh dilihat, Bobby berhasil menjebolkan sejumlah proyek-proyek yang mendukung mobilitas warga Kota Medan yang sudah jengah akan kemacetan.
“Seperti pembangunan dua under pass di titik-titik kantong kemacetan diantaranya persimpangan Jalan Gatot Subroto dan persimpangan Jalan Jawa. Hal ini bisa terlaksana karena lobi-lobi yang dilakukan Bobby ke pemerintah pusat,” terangnya.
Artinya, kata Amirudin, penting untuk Sumut memiliki pemimpin yang punya kemampuan untuk melakukan lobi anggaran di tingkat pusat.
“Bisa dikatakan Sumut ini memerlukan porsi anggaran yang lebih besar. Seperti diketahui, untuk saat ini APBD Sumut kurang lebih Rp14,5 triliun, ini tidak cukup memadai untuk melaksanakan pembangunan Provinsi Sumut yang begitu luas. Terbukti, banyak jalan nasional yang kondisinya tak layak. Hal ini terjadi karena kurangnya anggaran,” ungkap Amirrudin.
Untuk itu, tak muluk-muluk menurutnya Bobby Afif Nasution boleh dikatakan layak untuk menjadi Gubernur Sumut.
“Kita butuh perubahan yang signifikan. Pembangunan di Sumut dalam beberapa tahun ini bisa dibilang stagnan. Bila tidak ada program pembangunan Proyek Strategis Nasional, sudah pasti Sumut ini bakal begini-begini saja ke depan,” pungkasnya.(red)