SAMOSIR (HARIANSTAR.COM) – Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Samosir ikuti perayaan Paskah Raya Kabupaten Samosir di Gereja Katolik Stasi Methodius Sianjung-anjung Desa Siboro Sianjur Mula mula, Jumat (26//4/2024)
Perayaan paskah oikoumene dengan tema “Hidup Sebagai Alat Kebenaran”, sub tema dengan semangat paskah mari kita hidup dalam kebenaran, saling mengasihi, rukun dan damai dalam mewujudkan pembangunan Samosir yang berkelanjutan.
Acara berlangsung sukses dan khidmat diawali dengan selebrasi paskah berupa iringan musik tradisional batak dan tarian. Khotbah dibawakan Pastor Supriyadi Pardosi, OFMCAP dari Nats Alkitab Roma 6:13.
Ikut hadir Wakapolres Samosir T. Panggabean, Pabung 0210 TU G. Sebayang, Pj. Sekda, para Asisten, para pimpinan OPD dan camat se-Samosir, denominasi lintas gereja.
Saat bersamaan Bupati Samosir Vandiko T Gultom menyerahkan 9 unit mobil yakni 6 unit Ambulance untuk Puskesmas Limbong, Mogang, Onanrunggu, Simarmata, Sitio-tio dan Tuktuk Siadong, 2 unit mobil operasional Dinkes dan 1 unit Mobil box Farmasi.
Bantuan merupakan buah sinergi Pemkab Samosir dengan Kementerian Kesehatan RI.
Bupati bersama Wabup Martua Sitanggang menyerahkan kunci mobil ke setiap Puskesmas, sekaligus penandatanganan Prasasti Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Samosir serta menyerahkan bantuan Rp50 juta untuk Gereja Katolik.
Bupati mengajak dan mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk menyukseskan Pemilukada 2024, menentukan pilihan dan memilih pemimpin yang memiliki hati dan yang mengabdikan dirinya untuk pembangunan Samosir, demi kemajuan pembangunan kedepan.
Sementara itu, Wabup Martua Sitanggang berharap seluruh rakyat dan pemimpin di Samosir betul-betul hidup dalam kebenaran, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Semoga dengan perayaan paskah, Samosir semakin diberkati Yesus Kristus, bangkit meningkatkan persatuan dan kesatuan bagi masyarakat dan gereja-gereja. Kita semua bersaudara mari bangkit membangun Samosir, kedepan masih banyak yang harus kami lakukan,” ucapnya.
Ketua Panitia, Pdt. Marulam Rikki Siregar mengatakan, atas kesepakatan dengan Pemkab bahwa setiap perayaan keagamaan tuan rumah adalah gereja-gereja yang ada di desa, sehingga tidak selalu berfokus di Ibukota Kabupaten, upaya ini menurutnya agar seluruh umat dapat merasakan kehadiran pemerintah dan gereja dalam melayani. (JB Rumapea)