MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Sebelum tewas ditabrak kereta api di perlintasan rel Jalan Elang, Kelurahan TSM III, Kecamatan Medan Tembung, Dodo Boru Panjaitan (40) berencana berangkat ke Riau.
Salah seorang warga sekitar, P Rajagukguk (36) mengatakan, sebelumnya abang kandung Dodo, Frangky datang dari Riau berniat menjemput Dodo.
“Dia anak yatim piatu. Rumah peninggalan orang tua korban di Gang Dostahi sudah dijual. Jadi dia tinggal di rumah keluarganya sendirian. Baru-baru ini abangnya datang mau bawa dia ke Riau,” tutur P.
Semasa hidupnya, lanjutnya, Dodo dikenal baik dan ramah kepada warga sekitar. Dalam bertegur sapa, Dodo sering mendahului menegur sebelum orang menegurnya.
“Selama ini kerja serabutan, kadang berjaga di perlintasan kereta api di Jalan Padang. Kalau ada yang baik hati ngasi uang. Dia nggak pernah minta, kalau dikasi diterimanya. Kadang kerja cari botot,” bebernya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung AKP Japri Simamora saat dikonfirmasi mengatakan, tim inafis Polrestabes Medan telah melakukan Identifikasi terhadap jenazah Dodo.
“Pihak keluarga tadi bermohon ke kita supaya jenazah tidak dibawa ke rumah sakit. Tadi pihak keluarga juga sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan di kemudian hari,” ungkap Japri saat dihubungi melalui WhatsApp. (Red)