KARO (HARIANSTAR.COM) – Dampak penebangan liar di Siosar Puncak 2000 yang diduga dilakukan oleh CV Rehulina tidak hanya berada di Desa Simacem saja, terpantau Desa Suka Meriah, Kecamatan Tigapanah juga turut terkenak dampaknya.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa (Kades) Suka Meriah Yani Ginting kepada Wartawan, Sabtu (8/6/2024) lalu. Kades menjelaskan bahwa dampak penebangan kayu yang sudah berlangsung dalam beberapa bulan sebenarnya sangat berdampak buruk bagi pengungsi Gunung Sinabung,
“Karena pipa air sempat rusak dan bocor oleh mereka para penebang kayu tapi perbaikannya direspon setelah beberapa hari, sehingga membuat warga harus membeli air selama seminggu, itu pun setelah di perbaiki tidak ditanya kerugian warga saat membeli air ke tempat pengambilan air,” ujar Kades.
“Tambah lagi karena mobil truk pengangkut kayu dan alat berat yang terparkir di wilayah desa sambil berlalu lalang membuat parit desa pecah, kejadian tersebut tidak direspon. Kami di sini ada tiga desa yakni Desa Bekerah, Simacem dan Suka Meriah sangat berdampak namun kami diam saja, tapi karena kalian para media bertanya saya utarakan isi hati saya dan warga saya,” ujarnya sembari berharap agar penebangan liar oleh oknum tersebut bisa cepat teratasi.
Kepala Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) XV, Ramlan Barus yang di konfirmasi terkait keluhan warga tidak memberikan jawaban.(TK-1)