MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Setelah harga daging ayam di pekan yang lalu sempat mengalami kenaikan hingga mencapai 33 ribu per Kg di Kota Medan.
Mengacu kepada PIHPS, harga daging ayam di Kota Medan pada hari ini rata rata ditransaksikan 30.900 per Kg.
“Dari hasil observasi lapangan dalam dua hari terakhir, faktor pemicu penurunan harga daging ayam saat ini perlu diwaspadai,” ujar pengamat ekonomi Sumatera Utara Gunawan Benjamin di Medan, Selasa (17/10/2023).
Katanya, dari temuan dilapangan, pedagang menyatakan bahwa ayam yang dijual di pekan ini ukurannya besar, sehingga harganya lebih murah. Lebih besar dari ukuran ayam biasanya yang berada dikisaran 1.3 Kg untuk satu ekor ayam. Dilapangan ditemukan ada ayam yang dijual hingga mencapai bobot diatas 1.7 Kg atau bahkan hingga mencapai 2 Kg.
“Saya menilai peternak sengaja menunda mengeluarkan ayam dari kandang seiring dengan penurunan permintaan untuk daging ayam belakangan ini. Pedagang daging ayam sendiri menilai ada penurunan hingga 25% dari perdagangan di hari biasanya. Sementara konsumen menyatakan bahwa, sejak harga daging ayam naik di pekan kemarin, konsumen mengalihkan belanjanya ke telur ayam atau tahu/tempe,” katanya
Karena harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan harga daging ayam. Dan memang harga telur ayam belakangan ini juga mengalami penurunan di wilayah Sumut. Sementara itu, indeks produksi yang menggambarkan ekspektasi produksi di bulan September mengalami penurunan 12%. Dan dibulan ini penurunannya juga berlanjut, yang mengindikasikan bahwa produksi di bulan depan berpotensi turun lagi.
Menurutnya, jika mengacu kepada penurunan omset pedagang daging ayam sekitar 10% hingga 25% dalam satu bulan terakhir ini. Maka penurunan dari sisi produksi angkanya diproyeksikan tidak jauh berbeda dengan penurunan konsumsi. Sehingga lagi-lagi penurunan ini perlu diwaspadai, mengingat terjadi kenaikan pada sejumlah kebutuhan pangan pokok seperti beras.
Gunawan menyebutkan, menilai peternak tengah mengatur strategi untuk menyesuaikan pasokan dengan harga jual daging ayam ditengah penurunan konsumsi daging ayam. Harapannya harga jual bisa berada dalam harga keekonomiannya, dan memberikan keuntungan. Sementara konsumen tengah menghitung lauk yang lebih bersahabat harganya dengan isi kantong yang tergerus inflasi.
“Ini bukan kabar baik buat peternak, karena harga daging ayam di level 33 ribu per Kg di kota medan langsung memicu penurunan konsumsi. Saya kuatir produksi yang turun justru tidak bisa diimbangi dengan harga daging ayam yang sesuai dengan harga keekonomian peternak. Sementara itu, pemeriintah juga perlu mewaspadai, bahwa masyarakat kian tergerus daya belinya belakangan ini,” imbuh Gunawan.(jae)