PALAS (HARIANSTAR.COM) – Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Padang Lawas (Kadis Naker Palas) Muhammad Idrisman Mendefa, membuka secara resmi pelatihan berbasis kompetensi kejuruan desain mode dan tekstil (Tata Busana) program menjahit pakaian dasar pria dan wanita di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Ponpes Al-Hakimiyah, Desa Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Palas, Senin (30/10/2023).
Idris mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas inisiatif dan realisasi program pembangunan fasilitas dan pengadaan peralatan serta perlengkapan BLKK di Palas termasuk BLKK Ponpes Al-Hakimiyah, juga implementasi kegiatan pelatihan yang dilaksanakan.
Idris juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang turut membantu penyelenggaraan program pemerintah di daerah Palas, seperti peran serta Anggota DPR RI, yokoh masyarakat, juga upaya yang dilakukan oleh pihak Ponpes Al-Hakimiyah.
Ia berharap, BLKK Ponpes Al-Hakimiyah menjadi media pengembangan tenaga kerja daerah Palas khususnya wilayah Kec. Ulu Barumun dan sekitarnya sehingga semakin banyak melahirkan angkatan kerja yang kompeten dan siap kerja.
Diharapkannya juga agar pelatihan menjahit pakaian menjadi upaya bersama pemerintah, pemerintah daerah, pengelola BLKK dan masyarakat dalam mengurangi pengangguran. Kegiatan tersebut dapat menjadi langkah efektif untuk proses pembekalan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja para tenaga kerja daerah Palas.
Menurutnya, kegiatan pelatihan menjahit pada hakikatnya tidak sekedar melatih peserta untuk mampu menjahit pakaian tapi juga ada filosofinya, yakni peserta pelatihan juga nanti bisa menjahit kehidupan.
Idris menyebutkan, bahwa ada tiga hal yang akan dipelajari, dilatih, dan diperoleh dari pelatihan. Ketiga hal tersebut merupakan dimensi dari kompetensi kerja dan profesionalisme. Ketiga dimensi itu tercantum dalam sistem pelatihan kerja nasional. Yang pertama pengetahuan, kedua, keterampilan dan ketiga, sikap kerja.
“Jadi, tukang jahit tidak sekedar menjahit, tapi juga mengelola usaha menjahit dan bahkan mengelola lembaga pelatihan menjahit,” imbuhnya.
Maka dari itu, dia berpesan kepada para peserta, agar mengikuti pelatihan dengan disiplin dan sungguh-sungguh. “Syaratnya, pertama niat yang kuat dan tekad yang kokoh. Kedua, usaha yang serius dan sungguh-sungguh. Dan yang ketiga, berdoa dan berharap pertolongan kepada Allah SWT,” tegasnya.
Pelatihan diselenggarakan sebanyak 140 Jam pelatihan. Selama 26 hari, mulai tanggal Senin (30/10/2023) sampai dengan Selasa (28/11/2023).
Hadir pada acara itu Kasi Pendidikan Islam Kemenag Palas (Sahut Martua Lubis), Sekretaris BSPPL Palas (Misbah Fuadi Hasibuan), dan perwakilan Anggota DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, serta undangan lainnya. (HS-1)