LANGKAT (HARIANSTAR.COM) –
Polemik perobohan miniatur Ka’bah di halaman Masjid Al-Ilham, Desa Gohor Lama, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, kembali mencuat. Pasalnya, hingga kini janji manajer Kebun Gohor Lama, Triyono, untuk membangun kembali miniatur Ka’bah yang telah dirobohkan oleh pihak Kebun Kepong beberapa bulan lalu tak kunjung direalisasikan. (Selasa, 15 April 2025)
Manajemen PT Kepong, yang merupakan perusahaan milik asing (Malaysia), dinilai mengingkari komitmen yang sebelumnya telah disepakati bersama elemen umat Islam dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD AMPI Kabupaten Langkat, Bung Zaid Lubis, Senin (14/4/2025) di Stabat.

“Sudah beberapa kali dilakukan mediasi yang juga difasilitasi oleh MUI Langkat. Tapi hingga hari ini, pihak Kepong belum juga memenuhi janjinya untuk membangun kembali miniatur Ka’bah yang telah mereka robohkan,” tegas Zaid.
Ia menambahkan, beberapa hari sebelumnya dirinya menyempatkan diri meninjau lokasi masjid sembari menunaikan salat Ashar. Namun, belum ada tanda-tanda pembangunan ulang miniatur Ka’bah tersebut.
“Saya berbincang dengan jamaah di sana, mereka pun mengeluhkan hal yang sama. Janji tinggal janji. Bahkan saat pertemuan yang digelar di Kantor Kebun Kepong, yang dihadiri manajemen, seluruh ormas Islam se-Kecamatan Wampu, Polsek Stabat, Pemerintah Desa Gohor Lama, serta jamaah Masjid Al-Ilham, pihak Kepong dengan jelas menyatakan akan membangun ulang miniatur itu. Tapi sampai hari ini nihil,” tambahnya.
Seorang jamaah Masjid Al-Ilham yang enggan disebutkan namanya turut menyesalkan sikap manajemen Kebun Kepong yang dianggap masa bodoh dan ingkar.
Menurut Bung Zaid, tindakan ini adalah bentuk pengabaian terhadap umat Islam dan MUI Langkat, yang selama ini sudah berupaya meredam potensi konflik dengan memfasilitasi mediasi secara damai.
“Mereka telah merobohkan simbol sakral umat Islam. Padahal, PT Kepong mencari keuntungan di tengah lingkungan umat Islam. Tapi malah tak menunjukkan itikad baik,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa jika sikap manajemen PTPN II Kebun Gohor Lama terus seperti ini, maka bukan hanya umat Islam yang merasa disepelekan, tetapi juga lembaga seperti MUI Langkat sudah tidak dihargai. Oleh karena itu, ia menyerukan agar seluruh elemen umat dan ormas Islam bergerak mendesak pihak Kepong segera memenuhi komitmen mereka.
Saat dikonfirmasi, manajer Kebun Kepong Gohor Lama, Triyono, tidak merespons panggilan telepon ke nomor 0813-7440-xxxx. Pesan singkat melalui WhatsApp juga tidak mendapat balasan.
Sementara itu, Ketua MUI Langkat, Ustaz Zulkifli Ahmad Dian, Lc., membenarkan bahwa MUI telah memfasilitasi persoalan tersebut. Dalam mediasi tersebut, pihak LNK diwakili oleh Ustaz Irfan Yusuf atau yang dikenal juga dengan nama Ustaz Rahul.
“Saat itu, mereka berjanji akan membangun kembali miniatur Ka’bah yang mereka robohkan. Miniatur itu dibangun dari uang infak jamaah. Jika tidak segera dibangun kembali, tentu ini akan menimbulkan dilema dan keresahan di tengah umat,” jelasnya.
Saat ditanya apakah potensi mobilisasi massa akan muncul jika pihak LNK terus mengabaikan janji tersebut, ia menjawab diplomatis.
“Kalau bisa kita hindari. Alangkah baiknya diselesaikan secara baik-baik,” tutur ustaz jebolan Universitas Al-Azhar, Kairo, itu.
Sebagai bentuk peringatan, Bung Zaid menegaskan bahwa sikap PT LNK Gohor Lama sangat mencederai perasaan umat Islam. Terlebih lagi, ini juga dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap hasil mediasi yang diprakarsai oleh MUI Langkat—lembaga yang menjadi payung umat dan ormas Islam di Langkat.
“Kalau LNK masih berspekulasi dalam persoalan ini, sangat disayangkan. Sebaiknya, bangun kembali miniatur Ka’bah itu sesegera mungkin,” tegasnya. (R4)