KARO (HARIANSTAR.COM) – Pembalakan kayu di Siosar terus berlanjut meski telah disepakati segala kegiatan penebangan kayu dan pengangkutan kayu untuk dihentikan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Karo, Selasa (15/7) lalu.
Penebangan kayu yang diduga dilakukan oleh CV Ulina tersebut berlangsung hingga, Jumat (26/7). Masyarakat mengaku bingung karena penebangan liar tersebut mendapat pengawalan dari oknum berseragam brimob lengkap dengan senjata laras panjang.
Warga berinisial KK saat diwawancara mengatakan oknum Brimob tersebut sering terlihat. “Sudah sering kami lihat bang, bawa senjata laras panjang, kami takut bang bisa-bisa kami ditembak Brimob itu,” ujar KK.
“Sampai Jumat ini sudah beberapa kali mobil pengangkut kayu lewat, tadi pagi juga lewat mengangkut kayu dengan panjang lima meter sebanyak sebelas batang,” tambah KK.
Keberadaan oknum Brimob ini diakui salah seorang pekerja yang sedang membawa alat berat bermarga Sihombing. Sihombing membenarkan keberadaan keberadaan oknum tersebut dan mengatakan bahwa saat ini tidak mengetahui dimana oknum Brimob tersebut berada.
“Hari ini tidak ada kami lihat,” ujar Sihombing saat didatangi awak media, kemarin.
RDP yang dilakukan di Kantor DPRD Kato lalu dihadiri Pihak Pemkab Karo, BPBD, Kapolres Tanah Karo, KPH XV, WALANTARA KARO, KOSWARI, Masyarakat Desa Suka Maju, Warga Desa Singa, Kacinambun dan Lausimomo.
Saat RDP pihak CV Ulina, Kades Suka Maju dan BPHL Sumut tidak hadir meskipun mendapat undangan resmi. Hasil RDP yang tidak digubris CV Ulina ini menjadi pertanyaan besar, warga menuding CV Ulina tidak koperatif dan berharap agar dinas terkait segera menghentikan dan menangkap para pelaku yang melakukan kegiatan tersebut.
Kalak BPBD Karo Jusfri Nadeak saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah layangkan surat ke BPHL II Medan dan sudah diterima. “Selanjutnya Bupati akan surati Inspektorat Kementerian suratnya sudah kita siapkan dan kita juga sudah bentuk tim terpadu,” ujarnya. (TK-1)