MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Erupsi gunung marapi di sumatera barat pada awal desember 2023, dibarengi dengan memburuknya harga tomat yang kala itu sempat ditransaksikan di atas 20 ribu per Kg.
Harga tomat di sekitar medan dan sekitarnya perlahan membaik seiring dengan meningkatnya sisi persediaan atau supply. Saat ini tomat ditransaksikan dalam rentang 10 hingga 12 ribu per kg nya.
“Di pekan ini, bencana banjir lahar dingin juga kembali menghantam wilayah di sekitar gunung marapi. Berdasarkan kabar ada dua kabupaten yang ditimpa bencana. Dan tentunya dampak dari bencana tersebut akan dirasakan ke wilayah lain tanpa terkecuali sumatera utara, “jelas Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (16/5/2024).
Dikatakanya, dampak yang paling dirasakan adalah kenaikan harga sejumlah kebutuhan pangan. Mengingat wilayah gunung marapi juga menjadi pemasok sejumlah kebutuhan pangan seperti sayur sayuran, tomat hingga cabai.
Dengan adanya bencana tersebut, sulit berharap harga sejunlah kebutuhan pangan strategis bisa turun dalam waktu dekat, ujar Gunawan.
Setelah banjir lahar dingin,lanjutnya sejumlah harga kebutuhan pangan masyarakat di medan dan sekitarnya bertahan mahal dan cenderung mengalami kenaikan. Seperti cabai yang naik sekitar 5.000 per kg, cabai rawit naik sekitar 3.000 per kg, hingga tomat naik sekitar 2.000 per kg.
Sejauh ini harga cabai merah ditransaksikan di kisaran 50 ribu per kg, dan cabai rawit 30 ribuan per kg, paparnya.
Gunawan menambahkan, posisi Sumatera Barat sampai saat ini masih menjadi pemasok bahan kebutuhan pangan pokok. Tidak jarang disaat Sumut kekurangan pasokan untuk komoditas pangan hortikultura tertentu, kehadiran pasokan dari Sumbar kerap menjaga harga di sumut tidak bergejolak.
Kita berharap bencana ini cepat usai dan bisa ditanggulangi segera. Sehingga harga bisa menemukan titik keseimbangan yang baru, tutup Gunawan. (Abi)