MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Guntur Syahputra mengaku gerah dengan maraknya tudingan preman berkedok organisasi masyarakat (Ormas).
Sebagai ketua PAC Pemuda Pancasila (PP) Medan Denai, Guntur justru menganggap keberadaan Ormas yang dipimpinnya memberikan banyak kontribusi dan manfaat ke masyarakat.
Pria yang menggeluti dunia bisnis itu juga mengaku, jika masyarakat khususnya di areal tempat tinggalnya banyak terbantu dengan keberadaan Pemuda Pancasila.
“Tudingan itu tidak mendasar. Tidak semua preman berkedok Ormas. Dan tidak selamanya OKP selalu memakai Pola Preman. Kami justru berbuat untuk rakyat,” tegas Guntur saat ditemui ketika melayat salah satu warganya yang meninggal, beberapa waktu lalu.
“Kami bisa buktikan bahwa sampai saat ini kegiatan yang kita lakukan langsung menyentuh masyarakat sekitar khususnya kawasan Jermal, Medan Denai,” sambungnya.
Bahkan menurut Guntur, PP Medan Denai dan Kampung Pemuda Pancasila (KPP) terlibat langsung dalam setiap proses keagamaan warganya, salah satunya mengikuti fardu kifayah wargnya yang berduka.
“Tak hanya ikut membantu fardu kifayah, kita juga mengumpulkan uang dari anggota untuk berdonasi membantu meringankan keluarga yang ditimpa musibah. Kita juga mengharamkan yang namanya proposal di setiap kegiatan apapun,” katanya.
Tak cuma itu saja sebut Guntur lagi, PAC PP Medan Denai juga menyediakan satu unit ambulan bagi warga miskin yang kesulitan mendapatkan penanganan medis karena keterbatasan akses.
“Jadi kalau ada yang mengatakan banyak preman berkedok Ormas, itu tidak berlaku buat PP Medan Denai. Kami bisa buktikan ucapan kami dengan tindakan nyata, tidak hanya omon-omon saja,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan jika PP Medan Denai sudah banyak berbuat untuk kegiatan positif ke masyarakat.
“Baik itu Jumat berkah, berbagi takzil saat Ramadan, bahkan membangun sekolah TK dan SD bagi masyarakat marjinal agar mereka dengan ekonomi rendah juga berhak mendapatkan ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Dirinya yakin, framing preman berkedok Ormas dengan sendirinya akan luntur seiring berjalannya waktu dan tindakan nyata dari para anggota yang tergabung dalam Ormas.
“Kita tidak mungkin melawan secara frontal adanya vonis preman berkedok Ormas. Tapi itu dengan sendirinya akan hilang setelah melihat apa yang telah kita lakukan di tengah masyarakat khususnya warga Medan Denai ini,” ujarnya mengakhiri.(red)