NIAS (HARIANSTAR.COM) – Demi menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Dewan Pimpinan Cabang Relawan Penulis, Aktivis, dan Pewarta Prabowo–Gibran (DPC Pelita Prabu) Kabupaten Nias Selatan menyelenggarakan seminar sehari bertema “Pengawasan Makan Gizi Gratis, Wujud Visi-Misi Prabowo–Gibran untuk Indonesia Emas”, di Hall Defnas Teluk Dalam, Rabu (15/10/2025).
Dalam sambutannya, Ketua DPC Pelita Prabu Nias Selatan Suparman Sarumaha, SH menegaskan bahwa seluruh relawan Pelita Prabu berperan sebagai pengawas program Makanan Bergizi Gratis (MBG), bukan sebagai pelaksana atau pekerja lapangan.
“Pelita Prabu Centre 08 merupakan pengawas, bukan pekerja. Saya berharap kawan-kawan melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penyaluran makanan bergizi gratis,” ujar Suparman.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris DPC Yan Fran, Bendahara Nihaena Dachi, Penasehat Agrifa Dakhi, M.Pd.K., serta seluruh pengurus dan anggota Pelita Prabu dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa. Turut hadir pula perwakilan Forkopimda, Forkopimcam, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), serta Vendor Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Suparman menambahkan, DPC Pelita Prabu bertugas sebagai pengawas pelaksanaan program dan visi-misi Presiden Prabowo–Gibran, bukan sebagai perekrut tenaga dapur SPPG. Ia menyebutkan, Kabupaten Nias Selatan membutuhkan 48 dapur SPPG, namun hingga kini belum seluruhnya terpenuhi.
“Dapur SPPG yang sudah ada di Nias Selatan belum tentu memenuhi standar operasional prosedur (SOP). Jika ditemukan kendala pada pelaksanaan MBG, laporan yang kita sampaikan ke pusat akan menjadi dasar evaluasi terhadap dapur SPPG,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan SPPI, Wandra R.P. Laia, S.Ars (alias Boy), menjelaskan bahwa kebutuhan gizi masyarakat berbeda-beda di setiap daerah. Karena itu, ahli gizi melakukan pemerataan gizi dengan memperhitungkan komposisi nutrisi seperti protein, karbohidrat, dan susu dalam setiap paket MBG.
“Setiap peluncuran program MBG, ahli gizi sudah menentukan takaran atau nilai gizinya. SPPI bertugas sebagai pengontrol sekaligus memimpin inti dapur SPPG,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Penasehat DPC Pelita Prabu Center 08 Kabupaten Nias Selatan Agrifa Dakhi, M.Pd.K. memaparkan pentingnya memahami kode etik pengawasan dan kode etik jurnalistik bagi para relawan.
“Saya berharap seluruh relawan Pelita Prabu memahami dan menerapkan etika pengawasan serta kode etik jurnalistik agar tidak mengalami kendala di lapangan,” tegas Agrifa Dakhi yang juga merupakan dosen di Universitas Nias Raya (Unira) Nias Selatan. (FBL)