LANGKAT (HARIANSTAR.COM) – Kepala Sekolah SMP N1 Pangkalan Susu inisial K diduga korupsi anggaran Dana BOS.
Bahkan, enggan menjawab saat dikonfirmasi terkait penggunaan anggaran Dana BOS di sekolah yang di pimpinnya, Rabu (5/2/2025).
Ironisnya lagi.diduga kepala sekolah tersebut jarang masuk kantor karena berulang kali awak wartawan ke sekolahnya tidak pernah ditemui.
Bahkan ketika awak media ini menemui beberapa guru di sekolah tersebut menjelaskan, Kepala Sekolah di SMP Negeri 1 Pangkalan Susu itu baru saja keluar dari sekolah.
“Bapak Kepala Sekolah barusan saja keluar entah kemana. saya tidak tahu,” ujar salah satu guru yang sedang duduk di depan piket kantor sekolah saat ditanya.
Namun ironisnya, K disinyalir berada di dalam ruangan kantor sekolah.
Saat bertemu di sekolah tersebut, K terlihat seolah elergi kepada wartawan, yang datang melakukan konfirmasi terkait anggaran Dana BOS yang di kelolanya.
Begitupun, ia menyatakan tidak mau memberikan keterangan mengenai penggunaan anggaran Dana BOS yang di kelolanya selama ini.
“Jangan konfirmasi terkait anggaran Dana BOS di sekolah ini. Saya tidak mau memberi keterangan kepada kamu. Itu hak saya, silahkan kamu keluar,” cetusnya sambil menghindar dari wawancara dan masuk ke ruang kerjannya.
“Tidak ada urusan wawancara kepada saya, tidak ada urusan, silahkan anda keluar, itu hak saya tidak memberi keterangan,” katanya.
Hal tersebut menimbulkan kecurigaan terhadap penggunaan anggaran Dana BOS yang di kelolanya dan tidak transparan.
“Saya menduga Kepala Sekolah terindikasi penyalah gunaan anggaran Dana BOS yang di kelolanya selama ini. Saya berharap, kejaksaan di Kabupaten Langkat agar Kepala Sekolah tersebut diperiksa dugaan penyalah gunaan anggaran BOS yang di kelolanya selama ini. Selama ia menjabat menjadi Kepala Sekolah di SMP N1 Pangkalan Susu itu,” cetus Rudi Anggota PWI Kabupaten Langkat.
“Sebagai Kepala Sekolah seharusnya, harus transparan tentang penggunaan anggaran Dana BOS yang di kelolanya,bjika di konfirmasi atau di wawancara wartawan mengapa takut ?, jelaskan saja kalau pengunaannya jelas,” tambahnya.
Ia mengatakan, kenapa harus takut memberikan keterangan ketika di wawancara wartawan terkait anggaran dana BOS yang di kelolanya.
“Dan jika Kepala Sekolah itu takut di wawancara hal angaran Dana BOS yang di kelolanya, ŵberarti saya menduga adanya penyimpangan agaran BOS tersebut,” tukas Rudi anggota PWI Langkat yang sudah terverifikasi di Dewan Pers itu.
Karena itu ia berharap, pihak kejaksaan maupun kepolisian Polres Langkat agar melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Sekolah tersebut. (Lkt)