MEDAN (HARIANSTAR.COM) – IHSG kembali bergerak dalam rentang angka yang sangat lebar. IHSG sempat melemah dan diperdagangkan di bawah level psikologis 7.000 atau tepatnya di level 6.993. Namun IHSG mencoba berbalik dan akhirnya di sesi perdagangan kedua mampu berada di zona hijau dan ditutup menguat 0.62% di level 7.080.
Penguatan IHSG justru sedikit berbeda dengan mayoritas bursa di Asia. Karena mayoritas bursa di Asia yang sempat menguat di sesi perdagangan pagi, justru berbalik arah dan banyak yang ditutup melemah.
Menguatnya mata uang rupiah menjadi salah satu katalis positif penguatan IHSG pada hari ini. Rupiah ditutup menguat di level 16.130 per US Dolar, dan Rupiah berada di zona hijau selama sesi perdagangan berlangsung. Penguatan rupiah juga kian tebal setelah jam istirahat, hingga akhirnya menguat di sesi penutupan perdagangan.
Hal ini disampaikan oleh Ekonom Sumut Gunawan Benjamin, Senin (30/12/2024). Lanjutnya, dan penguatan rupiah justru terjadi disaat US Dolar juga menguat terhadap sejumlah mata uang asia lainnya. Dimana US Dolar terpantau menguat terhadap Yuan China, Yen Jepang dan India Rupe.
“Tekanan rupiah yang mereda jelang tutup akhir tahun ini, diduga tidak terlepas dari langkah Bank Indonesia yang berada di pasar. Sehingga Rupiah mampu melawan dominasi US Dolar yang didukung oleh membaiknya sejumlah data keuangan AS,” katanya.
Dominasi penguatan US Dolar juga bukan hanya membuat sebagian mata uang asia mengalami tekanan.
“Harga emas dunia juga terpantau mengalami pelemahan. Dimana harga emas ditransaksikan turun dikisaran $2.614 per ons troy, atau sekitar 1.36 juta per gram,” jelasnya.