Konsep Fair Play Prabowo – Gibran Sudah Tepat, Kesejahteraan Rakyat Harga Mati

Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran

MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumatera Utara, Ade Jona Prasetyo menilai konsep fair play yang dikemukakan Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dinilai sebagai bentuk hak dan komitmen bangsa Indonesia.

Bahkan, kegelisahan Prabowo telah disampaikan di hadapan Dubes Jepang dalam sebuah kesempatan. Di mana, dalam kesempatan itu Prabowo ingin Indonesia sebagai bangsa yang mandiri. Mengingat, Indonesia bukan negara kecil.

“Pak Prabowo berani mengungkapkan kegelisahannya. Hal ini dinilai sangat tepat. Mengingat sumber daya bangsa ini sangat kaya. Kita tegas minta keadilan. Kita harus bisa produksi,” tegas Jona.

Pria yang maju dalam kontestasi Pileg Konsep Fair Play Prabowo – Gibran Sudah Tepat, Kesejahteraan Rakyat Harga Mati DPR RI dari dapil Sumut 1 nomor urut 2 Partai Gerindra ini menjelaskan, apa yang disampaikan Prabowo merupakan rasa peduli terhadap masa depan bangsa. Produktifitas bangsa Indonesia dapat didongkrak melalui program hilirisasi. Ia juga mengungkapkan bahwa produktifitas yang baik dapat meningkatkan intensitas dan taraf kehidupan rakyat Indonesia.

“Indonesia memang sering melakukan ekspor barang mentah. Data menunjukkan pada 2021 misalnya, bauksit diekspor sebanyak 21 juta ton sementara penggunaan domestik hanya 3,6 juta ton. Hal inilah yang membuat Pak Prabowo geram dan meminta fair play agar bangsa Indonesia bisa produksi sendiri,” ungkapnya.

Dia menambahkan, pernyataan Prabowo sudah benar. Kepentingan rakyat adalah harga mati. “Pak Prabowo sudah benar. Hak dan kesejahteraan rakyat harga mati. Makanya kami usung tema hilirisasi dalam rangka menciptakan kemandirian, produktifitas dan pemenuhan hidup masyarakat. Kita bangsa yang kaya. Kita bangsa yang besar. TKD Prabowo-Gibran Sumatera Utara siap mengkawal program ini sampai tuntas apabila Prabowo-Gibran menang,” tambahnya.

Sekadar memberitahukan, dalam pertemuan dengan Dubes Jepang tersebut, Prabowo Subianto menyampaikan, dirinya berkeinginan Indonesia seperti Jepang. Saat ini upah di Indonesia masih di bawah rata -rata. Bahkan, masih banyak yang bekerja dengan gaji dibawah 2 dollar per-hari.

“Kami bisa produksi barang, tapi internasional tidak pernah fair, ” tegas Prabowo dalam pertemuan itu.

Prabowo juga geram melihat dunia internasional yang menjual barang jadi dengan harga mahal. Sementara barang mentahnya berasal dari Indonesia. “Kita jual bauksit, nikel, tembaga dan lain-lain. Setelah jadi mereka jual sama kita dengan harga 40 kali lipat. Giliran kami mau menjual pisang malah ditolak sama internasional. Saya tegas untuk kesejahteraan bangsa ini,” tambahnya.

Pertemuan Prabowo dengan Dubes Jepang tersebut di upload melalui akun media sosial instagram resmi Gerindra. Postingan tersebut mengundang berbagai komentar positif dari netizen.(zul)