Marak Aksi Pencurian, Polisi Diminta Grebek Lokasi Penampungan Sepeda Motor Curian

Redyanto Sidi Jambak, praktisi hukum. (Foto : Ist)

MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Aksi pencurian sepeda motor kian marak di wilayah hukum Polrestabes Medan.

Meski Kapolrestabes Medan telah memberi imbauan agar pemilik sepeda motor menggunakan kunci ganda, hal itu dianggap tidak mengurangi aksi pencurian yang terus terjadi.

Pantauan di sosial media, setiap hari warga mengirimkan video aksi detik-detik pelaku pencurian sepeda motor menjalankan aksinya.

Salah seorang netizen akun @riny… di salah satu unggahan sosial media memberi komentar agar polisi melakukan penggerebekan di tempat-tempat yang diindikasi menjadi penyimpanan dan penjualan sepeda motor hasil curian.

“Gerebek gudang-gudang penampungan curanmor. Jangan taunya polisi pasang gembok rantai,” tulisnya dalam komentar sebuah unggahan, Rabu (4/9/2024).

Menanggapi hal itu, praktisi hukum Redyanto Sidi Jambak mengatakan, imbauan yang digemborkan Kapolrestabes Medan terkait pemasangan kunci ganda sudah baik. Namun hal itu belum cukup efektif untuk mengurangi angka kehilangan yang dialami masyarakat.

“Imbauan tersebut saya kira baik ya.
Tapi alangkah lebih baiknya disertai dengan arahan atau perintah agar petugas berjaga atau berada di lapangan langsung,” ucapnya saat dihubungi, Kamis (5/9/2024).

Hal itu, lanjut Redyanto bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. Selain itu, kehadiran petugas di lapangan juga dapat menindak langsung pelaku pencurian jika kedapatan oleh warga.

“Selain memberikan rasa aman, gunanya agar tidak menjadi sasaran amukan massa yang sudah emosi dengan maraknya aksi pencurian sepeda motor,” katanya.

“Karena belum tentu pelaku itu sudah berulang kali melakukan aksinya. Mungkin dia baru pertama kali, atau masih coba-coba. Tapi karena massa sudah geram dengan aksi pencurian langsung menghakimi. Dengan adanya polisi di lapangan bisa langsung mengamankan tanpa harus dihakimi warga terlebih dahulu,” tuturnya.

Terkait penggerebekan lokasi yang diindikasi menjadi tempat penampungan hasil curian, Redyanto juga menilai hal tersebut sangat baik dilakukan. Menurutnya tindakan tersebut dapat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat yang pernah kehilangan sepeda motor.

“Terkait penggerebekan mungkin efektif, yang pertama dapat menjawab dan memberikan rasa keadilan bagi masyarakat yang sepeda motornya itu dicuri sehingga bisa kembali,” katanya.

Pun begitu, penggerebekan yang dilakukan harus dibarengi penangkapan orang yang melakukan penadahan. Selain itu, polisi juga harus menyelidiki hubungan antara pelaku pencurian, penadah, dan komplotan lainnya.

“Penggerebekan itu idealnya, karena ini adalah peristiwa pidana pencurian maka harus dibarengi penangkapan orang yang melakukan penadahan. Apakah antara penadah dengan pelaku pencurian merupakan komplotan, sindikat, atau orang yang memang selama ini bekerja sama untuk melakukan peristiwa pencurian yang meresahkan masyarakat,” ujarnya.

Hal-hal tersebut diharapkan dapat dilakukan petugas dalam memberi rasa aman kepada masyarakat terhadap aksi pencurian.

“Saya kira ini poin yang harus dilakukan terkait dengan penggerebekan itu agar masyarakat tenang,” katanya. (Red)