Kapolda Kepri Luncurkan Buku yang Berjudul “Nilai Budaya Masyarakat Kepulauan Riau dalam Perspektif Binkamtibmas”


BATAM (HARIANSTAR.COM)  – Dalam momentum peringatan Hari Bhayangkara ke-77 yang dipenuhi semangat dan kegembiraan, Kapolda Kepulauan Riau, Irjen. Pol. Drs. Tabana Bangun, M.Si., meluncurkan sebuah karya buku yang menakjubkan. Buku berjudul “Nilai Budaya Masyarakat Kepulauan Riau dalam Perspektif Binkamtibmas” menghiasi perayaan Hari Bhayangkara tersebut.

Sebagaimana yang sudah banyak diketahui  bahwa Wilayah Kepulauan Riau yang dianugerahi keberagaman agama, suku, dan adat istiadat yang  telah menjadi bagian dari dinamika kehidupan masyarakat, yang kemudian mewujudkan dorongan guna penulisan buku ini. Disamping itu, penulisan buku ini dilandasi dengan pertimbangan bahwa wilayah geografis Kepulauan Riau, berdekatan dengan  sejumlah pengaruh budaya dari negara tetangga, yang telah lama berlangsung, namun stabilitas keamanan  tetap kondusif. Disisi lain, Polri yang memiliki tanggung jawab di bidang keamanan,  harus selalu mampu mengikuti perkembangan lingkungan strategisnya, termasuk dinamika nilai budaya masyarakatnya sendiri. 

Buku ini adalah hasil dari kolaborasi  antara penulis, para ahli, dan berbagai tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama yang berperan penting dalam menghadirkan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai budaya lokal yang hidup dan berkembang di Kepulauan Riau.

“Nilai budaya masyarakat kepulauan Riau dalam Perspektif Binkamtibmas bukan sekadar melihat kehidupan masyarakat dari permukaannya saja. Buku ini mencoba mengarahkan pemahaman  kita, untuk menyelami  kehidupan  masyarakat Kepulauan Riau dengan cara yang aktual dan komprehensif. Dalam buku ini, kita akan menemukan berbagai kajian yang mendalam tentang keamanan dalam kehidupan masyarakat, sehingga Kepulauan Riau menjadi sebuah representasi kecil dari terjaganya Kebhinekaan Indonesia yang terwujud dalam bingkai Pancasila,” sebut Kapolda Kepulauan Riau, Irjen. Pol. Drs. Tabana Bangun, M.Si.

Lanjut dikatakan Irjen. Pol. Drs. Tabana Bangun, harapan penulis adalah agar buku ini dapat  memberikan manfaat yang besar bagi personel Polri dan masyarakat pada umumnya. Buku ini akan menjadi sebuah referensi dalam  menjaga dan melestarikan  nilai-nilai kearifan lokal, yang merupakan landasan yang kuat dalam membangun harmoni antar suku bangsa dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.  Dengan memelihara nilai-nilai budaya yang kaya dan hidup, mudah mudahan kita akan  mencapai cita-cita mulia Visi Indonesia Emas 2045.

Dalam perjalanan menemukan dan menggali nilai-nilai budaya yang menjadi panduan dalam kehidupan masyarakat Kepulauan Riau, penulis menyoroti dinamika kehidupan masyarakat dan semangat kearifan lokal yang hidup dalam hati mereka. Di tengah kehidupan yang terbuka dan harmonis, masyarakat Kepulauan Riau menjunjung tinggi sikap saling menghormati dan toleransi, serta menjadikan musyawarah mufakat sebagai landasan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.

“Buku ini bukanlah semata-mata untuk bacaan semata,  tetapi diharapkan sebagai satu upaya  mengungkap konsep hidup yang terpelihara di tengah masyarakat Kepulauan Riau. Di sinilah kita menemukan pepatah yang bijak, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Pepatah ini memberikan pengajaran yang mendalam kepada masyarakat untuk saling menghormati adat istiadat yang berlaku di lingkungan tempat tinggal mereka.” jelas Irjen. Pol. Drs. Tabana Bangun, M.Si.

Dalam perjalanan penulisan buku ini, penulis telah mencoba menemukan  kearifan lokal  tentang prinsip hidup masyarakat Kepulauan Riau. Penulis, sebagai Kepala kepolisian Daerah Kepulauan Riau, memiliki keinginan kuat untuk memahami dan menyelami kehidupan masyarakat Kepulauan Riau yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan dilandasi semangat mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan bersama.

Dalam buku ini, penulis mencoba menggambarkan hasil penelusuran tentang nilai-nilai yang dijaga oleh masyarakat,  demi kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Riau, yang terdiri dari beragam suku, agama dan budaya. Meskipun berbeda suku bangsa, mereka tetap dapat hidup harmonis sesuai dengan nilai-nilai adat istiadatnya.

“Dalam semangat peringatan Hari Bhayangkara yang ke-77, mari kita bersama-sama menjaga dan memelihara kearifan lokal, serta menghormati perbedaan di tengah masyarakat yang majemuk. Semoga buku ini menjadi bagian dari sumber inspirasi untuk menumbuhkan semangat kebhinekaan melanjutkan  perjuangan /pembangunan dalam segala aspek kehidupan termasuk  mewujudkan keamanan yang kondusif, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan di Kepulauan Riau.”

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut memberikan dukungan  dalam penulisan buku ini, dan yang telah memberikan kontribusi berharga untuk menghasilkan karya  ini. Semoga semangat kolaborasi ini terus terjaga dan memberikan inspirasi bagi kita semua dalam membangun masa depan yang lebih baik,” pungkas Irjen. Pol. Drs. Tabana Bangun, M.Si.(*/zul)