Medan – Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Jusup Ginting, menyoroti kondisi armada dan fasilitas milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Kota Medan yang dinilai tidak layak dan jumlahnya terbatas. Kondisi ini disebut menjadi hambatan serius dalam penanganan kebakaran di perkotaan.
Menurut Jusup, hanya terdapat 20 unit armada damkar yang aktif digunakan. Sementara dari 77 hidran air yang ada, hanya 4 unit yang berfungsi. Hal ini, katanya, berkontribusi terhadap lambannya penanganan kasus kebakaran di Medan.
“Banyak kasus kebakaran yang tidak tertangani maksimal. Apalagi, dari keterangan Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran, jumlah armada hanya 20 unit dan mayoritas hidran air tidak aktif,” ujar Jusup.
Ia menegaskan, tugas damkar berkaitan langsung dengan keselamatan jiwa manusia sehingga perlu mendapat perhatian serius. Jusup juga meminta agar Dinas PKP dapat bersinergi dengan DPRD untuk memastikan program penguatan armada dan fasilitas damkar dapat terealisasi.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PKP Kota Medan, M. Mendrova, membenarkan bahwa keterbatasan armada dan tidak berfungsinya hidran air menjadi kendala utama dalam memadamkan api. Saat ini, pihaknya hanya memiliki 20 unit armada yang tersebar di enam UPT dan satu Mako PKP Kota Medan, jumlah yang dinilai jauh dari kebutuhan ideal.
Mendrova mengungkapkan, seluruh hidran yang ada merupakan milik PDAM Tirtanadi, sehingga Pemko Medan tidak memiliki kewenangan melakukan perawatan atau perbaikan. Kondisi ini kerap memperlambat suplai air ke armada damkar.
Ia mencontohkan, dalam satu kejadian kebakaran di Kelurahan Sei Mati, satu unit mobil damkar membutuhkan waktu hingga 30 menit untuk mengisi air dari hidran terdekat akibat lemahnya sistem pengisian. “Akhirnya, kami mencari sumber air lain yang lebih dekat. Cadangan air kami terbatas, hanya 30–40 ton yang tersimpan di tandon pos damkar,” jelasnya.
Dinas PKP berharap Pemko Medan dapat menambah satu unit armada penyemprot air pada 2025, serta armada dengan tangga 100 meter untuk menjangkau gedung-gedung tinggi di kota. “Ini akan sangat membantu kinerja kami saat menangani kebakaran di kawasan padat dan bertingkat,” pungkas Mendrova. (Fs)