KUDUS (HARIANSTAR.COM) – Kontingen Sumatera Utara menambah dua medali perunggu dari cabang olahraga tarung drajat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025, di Kudus, Jawa Tengah.
Medali dipersembahkan oleh Fadhel Tirta Yudha dan pasangan Dhira Khalisa-Yani Dwi Murti.
Pada laga final yang digelar di Djarum Arena 3A, Kamis, Kudus, Fadhel Tirta Yudha yang turun di nomor seni gerak tunggal putra mendapat nilai 2.450. Di nomor ini medali emas diraih Kesatria Firman Salim (Jawa Tengah) dengan nilai 2511 dan perak diraih Ricky Alvian Noor (Kalimantan Timur) dengan nilai 2470.
Sementara pasangan Dhira Khalisa-Yani Dwi Murti yang turun di nomor seni gerak getar putri di partai final mendapat nilai 1098. Medali emas di nomor ini diraih pasangan Sasva Vannes Farawati-Georgina Ansyari Patricia (Kalimantan Timur) dengan nilai 2327 dan medali perak diraih pasangan Nadila Putri-Rizki Rahmawati (NTB) dengan nilai 2227.
Dengan tambahan dua perunggu tersebut, total tarung drajat Sumatera Utara mendapatkan empat medali perunggu.Dua perunggu sebelumnya dipersembahkan Ramadhan Firmansyah (kelas 55,1-58 kg putra) dan Amsal Rivaldo Berutu (kelas 52,1-55 kg putra).
Total empat medali perunggu yang diraih atlet tarung drajat di PON Beladiri 2025 kali ini tentunya pantas diapresiasi, mengingat Sumatera Utara hanya menurunkan delapan atlet atau 50 persen diantaranya meraih medali.
Terkait prestasi tersebut, Ketua Keluarga Olahraga Tarung Drajat (Kodrat) H. Tasimin menyebutkan, pihaknya sangat mengapresiasi karena memang saat ini perkembangan tarung Drajat di tanah air sudah merata, meski masih didominasi atlet dari Pulau Jawa.
Apalagi memang dari delapan atlet yang diturunkan tersebut, rata rata adalah atlet baru, kecuali Yani Dwi Murti yang pada PON 2024 Sumut-Aceh mendapat perak.
Misalnya saja, Fadhel Tirta Yudha yang berhasil meraih perunggu di nomor seni gerak tunggal putra masih berusia 14 tahun. Pelajar kelas 2 SMP itu dinilai merupakan aset berharga bagi Sumut yang akan dipersiapkan secara matang untuk menghadapi PON 2028 NTB-NTT.
“Walaupun sebenarnya kita masih kurang puas dengan hasil yang didapat, kami sangat berterimakasih kepada atlet yang telah berjuang dengan maksimal di PON Beladiri ini. Dari delapan yang kita kirim, empat mendapat medali. Ini juga kami jadikan sebagian ajang ujocoba dan evaluasi untuk nanti persiapan menghadapi PON 2028 NTT-NTB,” katanya.
Hingga Kamis (16/10) kontingen Sumatera Utara sudah mengkoleksi 22 medali yang terdiri dari 1 emas, 7 perak dan 14 perunggu.
Peluang Sumut untuk menambah medali tentunya masih sangat besar, mengingat enam cabang olahraga belum dipertandingkan yakni pencak silat, kempo, sambo, karate, wushu dan Jujitsu.
Pencak silat baru akan digelar 17 hingga 21 Oktober, kempo (18-21 Oktober), sambo (18-21 Oktober), karate (23-25 Oktober), jujitsu (24-25 Oktober) dan Wushu (24-26 Oktober). (YS)