JAKARTA (HARIANSTAR.COM) – Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo bersama Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dan anggota Kabinet Indonesia Maju berbuka puasa bersama di Istana Negara, Jakarta, Jumat (29/3/ 2024), malam.
Kegiatan ini merupakan buka puasa bersama yang digelar kembali di Istana setelah terakhir digelar pada tahun 2019 lalu.
Wapres RI Ma’ruf Amin dalam tausiahnya menekankan pentingnya puasa sebagai latihan disiplin dan mengendalikan nafsu.
Wapres RI juga mengingatkan akan hikmah dan keutamaan bulan Ramadan dalam konteks kebangsaan.
“Mudah-mudahan kita semua sebagai bangsa bisa mengendalikan diri, apalagi habis pemilu. Kita harapkan hikmah puasa itu,” ujar Wapres RI.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan ceramah dari Gus Miftah yang juga sekaligus memimpin doa bersama.
Sambil menunggu azan Maghrib berkumandang, Presiden Jokowi dan jajarannya berzikir serta berselawat.
Begitu azan Maghrib berkumandang, Presiden Jokowi dan para menteri langsung berbuka dengan hidangan takjil yang disediakan.
Setelah itu, Presiden Jokowi dan para menteri kemudian melaksanakan salat Maghrib berjemaah.
Sejumlah menteri pun menyampaikan kesannya dapat berbuka puasa bersama kembali di Istana setelah cukup lama tidak dilakukan karena pandemi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani, merasa bersyukur dapat berbuka puasa bersama setelah masa pandemi, menyatakan momen ini sebagai waktu yang spesial dan reflektif, terutama pascapemilu dan di tahun terakhir Kabinet Indonesia Maju.
“Ini juga merupakan tahun terakhir untuk kabinet, jadi juga merupakan suatu event yang bermakna bagi kita semuanya,” ungkap Menkeu Sri.
Senada, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kegembiraannya dapat berbuka bersama lagi secara fisik setelah pandemi.
Ia berharap di sisa masa kabinet ini, semua bisa bekerja maksimal untuk masyarakat.
“Mudah-mudahan kita bisa bekerja sampai akhir dengan sebaik-baiknya buat masyarakat,” kata Menkes Budi, menekankan kembali pentingnya menjalin silaturahmi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak untuk memanfaatkan bulan Ramadan sebagai momentum meningkatkan kualitas diri dan memperkuat solidaritas, terutama mengingat kondisi memprihatinkan di Gaza, Palestina.
“Mari kita gunakan Ramadan ini sekaligus untuk mendoakan saudara-saudara kita di Palestina agar mereka lebih kuat dan agar penderitaan mereka segera berakhir. Jadi mari kita tingkatkan solidaritas antar sesama manusia di bulan Ramadan,” imbau Menlu Retno.(red)