LANGKAT (HARIANSTAR.COM) –
Berdasarkan survei kesehatan Indonesia (SKI) bahwa prevalensi stunting tahun 2023 di Kabupaten Langkat sebesar 16,9%.
Bila dibandingkan tahun 2022 yaitu 18,6% terjadi penurunan sebesar 1,7%, dan pada tahun 2024 ini Pemerintah Kabupaten Langkat menargetkan prevalensi stunting sebesar 10%.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Langkat H.Amril saat memimpin Apel Gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) di halaman Kantor Bupati Langkat, Senin (1/7/2024) pagi.
Menindaklanjuti surat edaran Mendagri tentang pelaksanaan intervensi serentak percepatan penurunan stunting menuju target 100%, melalui kegiatan posyandu.
Kabupaten Langkat telah melaksanakan secara serentak di 277 Desa/Kelurahan dengan dilakukannya pengukuran dan penginputan balita, melalui E- PPGBM yang hasilnya Kabupaten Langkat termasuk dalam 5 besar cakupan tertinggi secara nasional.
“Saya menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi seluruh pihak yang telah berkolaborasi, serta bekerja sama untuk pencapaian kunjungan ke Posyandu 100%. Pada kesempatan ini saya mengajak seluruh peserta apel untuk bersama-sama terus melakukan intervensi serentak pencegahan stunting, terutama kegiatan Posyandu penimbangan dan pengukuran balita pada setiap bulan berikutnya, dengan harapan target penurunan prevalensi stunting 10% di Kabupaten Langkat dapat tercapai,” katanya. (Lkt)