Iran Akan Merespon Lebih Keras Terhadap Serangan Baru Israel dan AS

(Foto : Tasnim)

TEHERAN (HARIANSTAR.COM) – Panglima militer tertinggi Iran memperingatkan rezim Zionis dan AS bahwa setiap tindakan agresi baru akan ditanggapi dengan respons yang lebih kuat dan lebih tegas dari Angkatan Bersenjata Iran.

Dikutip dari Tasnim, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi mengatakan dalam pertemuan dengan Kepala Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan Jenderal Rudzani Maphwanya, yang diadakan di Teheran pada hari Selasa, AS dan rezim Israel terkenal karena mengingkari janji

Akibatnya, angkatan bersenjata Iran siap memberikan respons yang lebih keras terhadap tindakan agresi baru Israel atau AS.

Jenderal tinggi itu menambahkan, mengacu pada serangan balik Iran yang menghancurkan terhadap rezim Zionis selama perang paksa selama 12 hari pada bulan Juni.

Mousavi lebih lanjut menggambarkan Korps Garda Revolusi Islam sebagai pasukan antiterorisme terbesar di dunia, dan mengatakan IRGC siap berbagi pengalaman berharga dengan Afrika Selatan.

Ia juga mengagumi Afrika Selatan karena membawa kasus tersebut ke Mahkamah Internasional terhadap kejahatan genosida Israel di Gaza, dan mengatakan pengaduan tersebut sejalan dengan pandangan dan kebijakan Iran dalam menegakkan keadilan.

Sementara itu, komandan Afrika Selatan memuji Iran karena mendukung perjuangan rakyat Afrika Selatan melawan apartheid.

Jenderal Maphwanya mengatakan dukungan timbal balik telah menciptakan ikatan historis antara kedua negara.

Sementara rezim Zionis melancarkan perang agresi terhadap Iran pada tanggal 13 Juni dan menyerang wilayah militer, nuklir, dan pemukiman Iran selama 12 hari, AS turun tangan dan melakukan serangan militer terhadap tiga lokasi nuklir di Natanz, Fordow, dan Isfahan Iran pada tanggal 22 Juni.

Pasukan militer Iran melancarkan serangan balasan yang dahsyat segera setelah agresi tersebut. Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam melancarkan 22 gelombang serangan rudal balasan terhadap rezim Zionis sebagai bagian dari Operasi Janji Sejati III yang menimbulkan kerugian besar di berbagai kota di wilayah pendudukan.

Selain itu, sebagai tanggapan atas serangan AS, angkatan bersenjata Iran meluncurkan gelombang rudal ke pangkalan udara al-Udeid di Qatar, pangkalan militer Amerika terbesar di Asia Barat.

Gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 24 Juni menghentikan pertempuran.