MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Laga pekan ketujuh Indonesia Championship 2025/2026 mempertemukan dua tim pemuncak kalasemen Grup 1, PSMS Medan kontra Garudayaksa ‘ternoda’ dengan keputusan wasit.
Garudayaksa yang diketahui sebagai klub sepakbola miliki Presiden Prabowo Subianto itu menaklukkan PSMS dengan skor 2-0.
Dua gol Garudayaksa tercipta melalui titik putih.
Hadiah indah dari wasit pada laga yang berlangsung di Stadion Sumatera Utara, Jumat (31/10/2025) malam itu seakan menjadi pil pahit bagi tuan rumah.
Alhasil, beberapa insiden kericuhan kecil terjadi di pinggir lapangan akibat keputusan kontroversial pada laga tersebut.
Kemenangan Garudayaksa ini pun semakin memperlebar poin daftar klasemen sementara.
Garudayaksa semakin kokoh di puncak dengan torehan 20 poin sementara PSMS mengumpulkan 12 poin dari tujuh laga yang dilakoni.
Dalam kesempatan tersebut, asisten pelatih PSMS Welliansyah memohon maaf kepada warga Sumut dan suporter belum bisa memberikan yang terbaik.
“Pemain sudah bermain baik. Tapi kondisi ketinggalan 1-0 lewat penalti anak-anak sudah drop. Di babak kedua saya coba bangkitkan semangat. Nah untuk wasit saya enggak bisa komentari. Sekali lagi kami mohon maaf,” tutur Welli.
Erwin Gutawa sang pemain bertahan kecewa dengan keputusan wasit.
Namun begitu, Erwin berharap kinerja wasit lebih baik lagi.
“Saya juga minta maaf pada suporter. Kita sudah memberikan segalanya di lapangan. Saya minta kinerja dan keputusan wasit harus diperbaiki,” tutup Erwin.
Sementara itu, pelatih Garudayaksa Khamid Mulyono menyampaikan rasa syukurnya usai mendapatkan kemenangan.
“Alhamdulillah sesuai misi kita bisa mencuri angka di kandang lawan. Kita juga sudah melihat dimana kelebihan dan kekurangan tim lawan (PSMS). Untuk keputusan wasit kita tidak bisa menghakimi. VAR sudah ada,” ungkap Khamid.



























