MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Harga sejumlah komoditas pangan pada rabu (19/11) mengalami kenaikan. Mengacu kepada PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis), harga cabai merah naik menjadi 53 ribu per Kg, dari posisi sebelumnya 47.800 per Kg. Kenaikan harga cabai merah lebih dikarenakan oleh faktor penurunan supply atau persediaan dari luar Sumut yang menjadi pemicu melemahnya harga pada hari ini.
“Harga bawang merah juga alami kenaikan dari 31.000 menjadi 36.200 per kg dalam sepekan terakhir melalui PIHPS kota Medan. Kenaikan harga bawang merah dipicu oleh gangguan distribusi dari luar Sumut, yang mengakibatkan harga bawang merah perlahan mengalami kenaikan. Meskipun secara keseluruhan pasokan bawang merah relatif aman. Kenaikan harga juga dipicu oleh pembentukan harga bawang merah produksi Sumut yang sejauh ini harganya lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain,” ujar Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, kepada HarianStar di Medan, Kamis (20/11) pagi.
Dikatakannya, selain bawang merah, terjadi kenaikan pada harga daging ayam yang mendekati 40 ribu per Kg. Masih mengacu kepada PIHPS, harga daging ayam di salah satu pasar mengalami kenaikan 1.000 per Kg. Harga daging ayam rata-rata di kota medan ditransaksikan sebesar 37.200 per Kg.
Bahkan untuk rata-rata Sumut harganya berada dikisaran 39.700 per Kg, ucapnya.
“Kenaikan harga daging ayam saat ini dipicu oleh dua faktor utama. Pertama pasokan daging ayam yang memang tengah mengalami penurunan, dan kedua dipicu oleh kenaikan harga jagung yang sudah menyentuh 7.200 per Kg saat ini. Kenaikan harga jagung pada dasarnya akan memicu kenaikan pada harga pokok produksi daging ayam dan telur ayam, “paparnya.
Termasuk sumber bahan makanan lain yang mengunakan jagung sebagai bahan prosesnya. Selanjutnya harga telur ayam ditransaksikan sekitar 29.900 per Kg mengacu PIHPS kota medan. Atau berada dikisaran 1.700 hingga 1.800 per butir. Dan berdasarkan hasil observasi di lapangan, harga telur ayam saat ini berada dalam rentang 1.600 hingga 2.200 per butir, tambahnya.
Bahkan di beberapa tempat harga telur ayam sudah ada yang dijual sekitar 2.300 per butirnya.
“Kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat sejauh ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor persediaan serta kenaikan pada harga pokok produksinya. Untuk persediaan sendiri saya pikir masih akan volatile dan berpeluang membaik nantinya. Dan untuk masalah kenaikan harga pokok produksi, diproyeksikan belum akan mereda hingga kuartal pertama tahun 2026,”pungkas Gunawan. (Abi)




























