MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Tekanan yang dialami IHSG berlanjut selama sesi perdagangan hari ini. IHSG sendiri ditutup melemah 0.63% di level psikologis 7.200. IHSG bahkan sempat ditransaksikan hingga ke level 7.195 di sesi perdagangan kedua. Capaian tertinggi IHSG berada di level 7.249. Melemahnya IHSG tidak luput dari tekanan yang melanda mayoritas bursa saham di Asia.
Namun berbeda dengan IHSG, kinerja mata uang Rupiah justru ditutup menguat di level 15.865 per US Dolar. Sentimen penguatan Rupiah masih didorong oleh melemahnya imbal hasil US Treasury, yang memberikan dampak pada pelemahan US Dolar. Meski demikian US Dolar sendiri juga tidak begitu dominan menguat terhadap banyak mata uang di Asia.
Hal ini disampaikan Ekonom Sumut Gunawan Benjamin, Kamis (28/11/2024). “Kinerja pasar keuangan pada hari ini sebenarnya tidak di warnai oleh rilis data ekonomi penting. Pelaku pasar masih memanfaatkan sentimen data ekonomi AS yang lebih berpengaruh pada kinerja pasar keuangan pada hari rabu kemarin. Namun dikarenakan hari rabu merupakan hari libur, pelaku pasar lantas merespon rilis data ekonomi di hari ini,” katanya.
Secara teknikal, IHSG berpeluang untuk berbalik arah setelah ditutup tepat di level psikologis. Sementara Rupiah masih menanti konfirmasi data ekonomi selanjutnya.
“Disisi lain, harga emas di transaksikan sedikit menguat di level $2.647 per ons troy. Atau sekitar 1.35 juta per gramnya,” tutupnya.