MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin menuturkan, IHSG kembali dilanda aksi jual dengan ditutup melemah 1.83% di level 6.485,448. IHSG sendiri sempat ditransaksikan di level 6.443,22 selama sesi perdagangan berlangsung.
“Daninvestor asing juga masih membukukan transaksi jual bersih senilai 323 milyar pada perdagangan hari ini. Dan sentimen negatif yang paling dominan menekan kinerja pasar saham adalah kebijakan kenaikan tarif impor AS.” Jelasnya, Kamis (27/2) sore.
Sebelumnya,lanjutnya disaat AS menunda kenaikan tarif impor ke Kanada dan Meksiko, pasar keuangan sempat merespon positif kebijakan tersebut.
Namun, sampai saat ini belum ada perkembangan terbaru, yang memungkinkan terjadinya perubahan arah kebijakan AS. Sehingga pasar sejauh ini masih berekspektasi bahwa kebijakan Trump akan benar-benar efektif awal bulan maret mendatang, katanya.
Ditambah lagi Presiden AS juag berencana menaikkan tarif impor untuk tembaga. Kebijakan ini akan memicu aksi balasan yang membuat terciptanya perang dagang dengan skala yang lebih luas. Ini menjadi ancaman bagi penurunan skala produksi barang dan jasa di setiap negara, dan tentunya mengancam pertumbuhan ekonomi global, tambah Gunawan.
Sementara itu, mata uang Rupiah juga ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Rupiah ditutup turun di level 16.445 per US Dolar. Dan pelemahan rupiah ini terjadi disaat US Dolar justru terbebani dengan memburuknya imbal hasil US Treasury 20 tahun. Disisi lain, harga emas ditransaksikan melemah di level $2,887 per ons troy, atau sekitar 1.53 juta per gram, pungkas Gunawan.(abi)