MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Ditengah minimnya sentiment, serta data manufaktur China yang terbilang relatif sama serta masih dalam priode kontraksi. Kinerja IHSG ditutup menguat 0.44% di level 6.927,68.
“Kinerja IHSG menguat ditengah membaiknya kinerja pasar keunagan yang beragam pada hari ini. Selama sesi perdagangan hari ini, IHSG ditranksaksikan dalam rentang 6.876 hingga 6.949,” ujar Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumut di Medan, Selasa (01/7) siang.
Dikatakannya, berbeda dengan IHSG, kinerja mata uang Rupiah justru ditransaksikan melemah setelah sempat menguat di bawah 16.200 pada sesi perdagangan pagi. R
Rupiah ditutup melemah di level 16.240 per US Dolar, seirama dengan sejumlah mata uang Asia lainnya seperti Bath Thailand, Rupe India dan Dolar Hong Kong. Saya menilai pelemahan mata uang di Asia lebih dipicu oleh sentimen teknikal, terang Gunawan.
Secara teknikal, lanjutnya kinerja mata uang Rupiah masuk fase jenuh jual yang memang memungkinkan terjadinya pembalikan arah. Sehingga Rupiah tengah mengalami koreksi sehat dari tren penguatan yang cukup tajam dalam beberapa hari perdagangan sebelumnya.
Secara keseluruhan kinerja pasar keuangan pada hari ini bergerak dalam rentang yang terbatas atau sideways, jelasnya.
Ditambahkannya, jauh berbeda dengan situasi pekan sebelumnya, dimana dinamika pasar sangat dipenagruhi oleh gejolak politik. Disisi lain, harga emas ditransaksikan melemah di level $3.279 per ons troy. Harga emas ditransaksikan turun dikisaran harga 1.72 juta per gram nya.
“Pelaku pasar masih menanti sejumlah agenda ekonomi penting pada perdagangan besok yang akan menjadi tolak ukur pergerakan IHSG dan rupiah hingga Emas, ” pungkas Gunawan. (Abi)