MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Tahun 2022 capaian Sumatera Utara untuk notifikasi kasus TBC yang ditemukan dan dilaporkan sebanyak 43.019 kasus dari estimasi 7.838 kasus (59,14 %).
Sedangkan angka keberhasilan pengobatan TBC mencapai 90 persen. Tahun 2023 per tanggalb19 Oktober sebanyak 35.716 kasus dari estimasi 83.949 kasus (43,9 %) dan angka keberhasilan pengobatan 90,7 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Dinss Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan pada Pertemuan koordinasi, monitoring dan evaluasi program TBC dan Sosialisasi SK Tim percepatan penanggulangam TBC di Sumut, Senin (23/10/2023) di aula Raja Inal Kantor Gubernur Sumut.
Disampaikannya, TBC merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia dan Indonesia dengan jumlah kasus dan kematian yang tinggi.
“Kesenjangan antara estimasi kasus TBC di Indonesia dengan jumlah kasus yang ternotifikasi masih lebih dari 30 persen selama tiga tahun terakhir,” ujar Alwi.
Alwi menyampaikan, menindaklanjuti Perpres no.67 tahun 2021 tentang penanggulangan Tuberkulosis, Sumut menerapkan beberapa strategi untuk mencapai eliminasi TBC yaitu berkomitmen untuknmencapai eliminasi TBC tahun 2028. Penguatan komitmen dan kepemimpinan pemerintah daerah provinsi dan kab/kota. Peningkatan akses pelayanan yang bermutu dan berpihak pada pasien. Peningkatan penelitian pengembangan dan inovasi dibidang penanggulangan TBC. Peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan dan multi sektor lainnya dalam penanggulangan TBC.
“Untuk meningkatkan kualitas pelayanan TBC dan meningkatkan laporan hasil pengobatan dibutuhkan adanya penguatan jejaring layanan dengan melibatkan Fasyankes pemerintah maupun swasta (public-private mic/PPM),” kata Alwi.
Maka, tegasnya, segala bentuk kegiatan dan strategi dilakukan, salah satunya adalah kegiatan saat ini.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Pj.Gubsu Hassanudin didampingi Sekda Arif S. Trinugroho dan Kadinkes Sumut.
Pj. Gubsu juga menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama program penanggulangan TBC Dinkes Sumut dengan OPD Pemprovsu (Disnaker, Dinas PUPR dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu).
Sementara Ketua Tim Kerja TBC dari Kemenkes RI dr Tiffany Tiara Pakasi MA menyampaikan tentang peningkatan kepemimpinan dan komitmen pemerintah daerah pada program penanggulangan TBC presentase kebijakan P2TBC dan Situasi TBC Nasional.
Penyampaian situasi TBC di Sumut serta peran dan dukungan kemitraan multi sektor dalam percepatan pencapaian eliminasi TBC oleh Kadinkes Sumut. Juga mengenai upaya pencapaian standar pelayanan minimal TBC disampaikan Kepala Bappelitbang Sumut.
Acara yang berlangsung dua hari (Senin – Selasa/23-24/10/2023) itu diikuti 212 orang, dimana peserta luring (offline) 114 orang dari berbagai instansi. Peserta daring (online) 97 orang yaitu Bupati/Wali Kota se Sumut, Sekda kab/kota, Kadinkes kab/kota. (GS)