MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Kinerja pasar keuangan di tanah air masih bergerak lesu. Kinerja pasar saham bahkan mengalami koreksi pada sesi perdagangan pertama hingga ke level 6.643, meskipun ditutup naik pada perdagangan hari ini.
“IHSG menguat 0.63% di level 6.702,62,” ungkap Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumut di Medan, Rabu (21/6/2023) sore.
Sementara itu, lanjutnya, mata uang rupiah ditransaksikan menguat di kisaran level 14.945 per us dolar, setelah sempat melemah dikisaran 15 ribu per US Dolar pada perdagangan kemarin. Tidak ada begitu banyak data yang mendukung kinerja pasar keuangan di tanah air.
Dari pasar saham, pelaku pasar kembali mengkuatirkan data kinerja ekspor China yang memburuk. Terlebih perusahaan penghasil minyak dan gas terbesar China CNPC memperkirakan bahwa tren permintaan minyak China akan turun di 2023. Estimasi tersebut telah menekan harga minyak dunia yang di pekan ini sempat diatas $72.3 per barelnya.
“Selama pekan ini, harga minyak mentah dunia bahkan sempat anjlok hingga ke level $69.6 per barelnya, sebelum akhirnya membaik di level $71.5 per barel. Penurunan harga minyak mentah tersebut telah menghentikan laju penguatan harga CPO. Dimana harga CPO yang sempat naik hingga menyentuh 3.750 ringgit per ton, berbalik arah dikisaran level 3.580-an ringgit per ton,” jelasnya.
Disebutkannya, selain CPO, harga komoditas batubara juga dalam tren turun . Harga batubara saat ini berada dikisaran $126 per ton. Pelemahan harga komoditas unggulan tanah air yang tidak memberikan kinerja yang bagus membuat IHSG ditransaksikan lesu dalam 3 minggu belakangan terakhir. Disisi lain, mata uang rupiah juga mengalami tekanan selama perdagangan pada pekan ini.
Namun, lanjut Gunawan ancaman pelemahan kinerja ekspor ditambah dengan penurunan harga komoditas unggulan sangat berpeluang memicu terjadinya tekanan lanjutan pada rupiah. Meski demikian, menurutnya melihat prosfek rupiah masih cukup bagus. Tekanan dari US Dolar relative terbatas, seiring dengan prosek kinerja ekonomi AS yang memburuk di tahun ini.
Selain itu, harga emas terpantau melemah selama pekan ini. Harga emas ditransaksikan dikisaran level1 $1.935 per ons troy. Yang kalau dirupiahkan harga emas ditransaksikan dikisaran 935 ribu per ons troynya.
“Harga emas juga berpeluang terkoreksi dalam jangka pendek jika sikap skap hawkish The FED masih berlanjut,” pungkas Gunawan. (Jae)