Aksi Unras Warga Desa Penggalangan, Dinilai Banyak Kejanggalan

Warga Desa Penggalangan didampingi LSM Pakar saat melakukan orasi di kantor Bupati Sergai.

SERGAI (HARIANSTAR.COM) – Sekitar 40an warga yang mengaku warga Desa Penggalangan Kecamatan Tebing Syahbandar dan aktifis LSM dari Kota Tebing Tinggi geruduk kantor Bupati Serdang Bedagai (Sergai) di Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah, Kamis (29/2/2024).

Aksi damai ini dikawal personle Polres Sergai dan Polsek Firdaus sesuai SOP. Pengunras meminta Bupati Sergai Darma Wijaya untuk menerima kehadiran mereka, karena ada beberapa hal yang akan disampaikan.

Para orator dalam orasinya, pada intinya meminta kepada Bupati Sergai agar mengevaluasi kinerja Kepala Desa Penggalangan, karena tidak transparan dalam memberikan bantuan sosial saat sebelum pemilu 2024 kemarin. “Kenapa Kades tebang pilih dalam menentukan penerima bansos, dan kenapa waktunya diulur -ulur. Selain itu kok ada warga yang sudah meninggal dunia dan pindah dari desa kami,tapi masih mendapat bantuan,” ucap seorang Omak – Omak yang mengaku anggota LSM walaupun baru seminggu yang lalu.

Kejanggalan lain terkuak saat awak media mewawancarai seorang Omak- Omak yang ikut aksi. “Ibu apa dapat bansos yang kemarin dibagikan ?,jadi apa tujuan Ibu kemarin. ?”,tanya awak media kepada seorang Omak Omak berkaca mata, saat itu suaranya vokal memprovokasi teman-temannya untuk tidak suka kepada kinerja Kades Penggalangan.
“Aku memang dapat bantuan sosial Beras 10 Kg, tapi aku ambil dari Kantor Pos di kota Tebing Tinggi. Tapi kalau bansos beras yang dibagikan dari Kantor Desa kami, aku nggak dapat dan namaku nggak ada disitu makanya aku protes keras,” jawabnya.

Setelah dijelaskan oleh awak media ini, apakah dirinya tidak membaca berita yang ada di media online atau koran terkait penjelasan Kades Penggalangan, Perangkat Desa, Babinsa dari Koramil 24/TTSB dan Bhabinkamtibmas Polsek Tebing Syahbandar, dengan melengos Omak – Omak itu pergi tanpa permisi.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya oleh Kades Penggalangan, Boini kalau pihak Pemdes hanya membantu membagikan kepada warga penerima, yang namanya sudah ditentukan oleh pihak Kantor Pos Tebing Tinggi.
“Kami bukan yang menentukan penerima, tapi hanya membantu membagikan. Mengambil dari Kantor Pos yang jaraknya 15 Km dari Kantor Desa, supaya warga terbantu menghemat ongkos transportasinya. Pembagian kepada warga juga harus membawa KTP/KK, supaya ada bukti kami ke Satgas cadangan pangan di Kantor Pos, juga hadir Babinsa, Bhabinkamtibmas dan perangkat desa. Kalau saya sudah maklum, karena inikan tahun politik apalagi suami saya maju menjadi Caleg,” terang Boini ketika dikonfirmasi sebelumnya di kantornya.

Lontaran ‘tudingan’ yang dilakukan oleh Omak- Omak yang mengaku warga Desa Penggalangan ini, banyak yang aneh dan menggelikan.
Misalnya, untuk mencopot Kades dan menggantinya dengan orang lain serta mengungkit adanya dugaan paksaan agar mencoblos gambar suaminya nanti, dengan dalih ada intervensi.
Tetapi ketika ada seorang Polisi berpakaian preman menanyakan, apakah Ibu punya video atau bukti yang lain, dirinya malah menjawab, “itu yang aku dengar dari tetanggaku pak”. Tapi dirinya juga mengaku, kalau ada menerima dari seorang caleg untuk mencoblos gambarnya pada Pemilu yang lalu dengan imbalan per orang Rp100 ribu
“Kami dirumah ada 3 orang, suamiku, anakku dan aku yang dapat undangan milih. Lumayanlah pak, lepas belanja untuk dua hari,” katanya mengalihkan pembicaraan sembari berkumpul dengan kawan yang lain.

Sebelumnya, Ketua Umum LSM Pakar, Atan Gultom saat bertemu dengan awak media ini mengatakan, kami sebelumnya mendapat laporan dari warga dan memberikan kuasa kepada DPC LSM Pakar Sergai, untuk melakukan konfirmasi. Kita tidak mentolerir aksi-aksi yang tidak jelas masalahnya, dan setelah saya turun dan melakukan klarifikasi semua sudah jelas dan terang masalahnya,” kata Atan Gultom yang juga kader Partai Golkar ini.

Perwakilan aksi sebanyak 7 orang, diterima oleh Staf Ahli Bupati Sergai, Zulfikar di ruang kerjanya. Setelah menyampaikan pokok masalah, Zulfikar berjanji akan menyampaikan masalah yang disampaikan warga kepada Bupati Darma Wijaya nantinya.
“Hari ini Bupati Sergai lagi menghadiri Pleno KPU Kabupaten di Pantai Wing Rame di Pantai Cermin bersama Forkopimda, untuk ini karena kesibukan beliau maka kami ditugaskan untuk mewakili,” jelas Zulfikar kepada Pengunras. (biets)