MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Penganiayaan yang dialami driver ojek online (ojol), Ricardo Alexander, 29 tahun, dengan dosen salah satu perguruan tinggi swasta berujung damai.
Oknum dosen LPP Agro Nusantara di Institut Tekhnologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan, Aulia Juanda meminta maaf dan bertanggung jawab atas perobatan Ricardo.
Proses perdamaian itu pun dilakukan di Polsek Medan Tembung, dipimpin oleh Kapolsek, AKP Ras Maju Tarigan.
“Dengan kerendahan hati saya memohon maaf kepada Ricardo dan keluarga. Saya khilaf telah melakukan tindakan kekerasan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” katanya dalam sebuah rekaman, Rabu (17/9/2025).
Sementara Ricardo, menyatakan menerima permohonan maaf Aulia. Ia pun berharap hal serupa tidak terjadi lagi terhadap driver ojol lainnya.
“Mediasi berjalan cukup baik, pelaku sudah meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Kami menyelesaikan secara kekeluargaan dan biaya pengobatan saya ditanggung oleh pak dosen,” kata Ricardo.
Keduanya pun membuat surat pernyataan perdamaian dengan ditanda tangani di atas materai.
Kapolsek Medan Tembung, AKP Ras Maju Tarigan berharap dengan perdamaian tersebut, rekan-rekan ojol untuk tidak kembali memviralkan insiden tersebut.
“Kami mengharapkan kasus ini tidak diviralkan lagi di media sosial. Kalau sudah selesai, ya sudah, jangan ada lagi permasalahannya. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk ke depannya lebih baik lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, seorang driver ojek online (ojol) menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oknum dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Medan, Rabu (17/9/2025).
Akibatnya, driver ojol yang diketahui bernama Ricardo itu mengalami luka pukulan di bagian wajah hingga mengeluarkan darah di bagian hidung.(RED)