MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bersama PT PLN (Persero) UPT Medan dan Baitulmaal Muamalat (BMM) menggelar seminar ilmiah dengan tema “Pemanfaatan Limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) untuk Material Konstruksi”. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Kampus Utama UMSU. Rabu, (29/10/2025).
Asisten Manajer Keuangan dan Umum PT PLN UPT Medan, Arif Putra Utama menjelaskan bahwa kegiatan ini bagian dari implementasi TJSL untuk mewujudkan green energy and green society.
“Seminar pemanfaatan FABA hadir sebagai bentuk edukasi dan literasi terkait inovasi pemanfaatan FABA yang bisa berdampak positif untuk lingkungan. FABA yang saat ini sudah dinyatakan sebagai limbah Non B3 kami manfaatkan dalam bahan campuran pengerasan jalan, sehingga yang awalnya limbah memiliki nilai kebermanfaatan,” Ujarnya
Ditambahkannya, PLN selain hadir sebagai penyedia listrik, mereka juga berupaya untuk terus memberi manfaat dari setiap kegiatan operasional untuk masyarakat. “Pemanfaatan FABA sudah kami laksanakan sejak Juli lalu dalam proses pengerasan jalan di Lingkungan 27 Kecamatan Medan Deli, dan menunjukkan hasil yang baik, ” tambah Arif
Wali Kota Medan, diwakili Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan, Melvi Marlabayana, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bentuk nyata sinergi antara Pemerintah Kota Medan dengan para pemangku kepentingan di bidang energi dan infrastruktur.
“Kami cukup mengapresiasi. Kegiatan ini bentuk nyata sinergi antara Pemerintah Kota Medan dengan para pemangku kepentingan di bidang energi dan infrastruktur dengan memanfaatkan FABA sebagai material ramah lingkungan sebagai substitusi bagian material pengikat konstruksi jalan yang sudah dilaksanakan di Medan Deli, “ungkapnya.
Lanjutnya, Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi transfer pengetahuan yang mendalam.
“Saya berharap dari kegiatan ini, bisa transfer pengetahuan yang mendalam dan sebagai acuan untuk pembangunan infrastruktur kedepannya. Limbah industri menjadi sumber daya baru dengan memanfaatkan limbah industri yang ramah lingkungan dan membangun kota Medan yang berkelanjutan,”lanjutnya.
Wakil Rektor I UMSU, Muhammad Arifin, menyampaikan agar seminar ilmiah ini bisa berlanjut kepada penelitian baik kepada dosen dan mahasiswa terkait pemanfaatan FABA dalam hal media konstruksi
“Saya berharap dari seminar ilmiah terkait pemanfaatan FABA ini, bisa menjadi keseimbangan untuk menghindari data-data yang konstruktif. Kita juga berusaha mencari keharmonisan antara kebutuhan masyarakat dengan kebutuhan pembangunan,”jelasnya.
Terakhir, ia menyampaikan apapun yg dilakukan harus memperhatikan aspek lingkungan. “Apapun yg dilakukan harus memperhatikan aspek lingkungan, termasuk FABA. Jadi mari kita cari harmonisasi antara kebutuhan masyarakat terhadap lingkungan hidup dengan aspek ekonomi yang dibutuhkan masyarakat terutama dalam pemanfaatan FABA ini yang juga dimanfaatkan bidang konstruksi,”ujarnya, dilanjutkan dengan membuka secara resmi acara seminar ilmiah yang diikuti 300 peserta tersebut
Pemanfaatan Limbah FABA Pada Bidang Konstruksi
Dekan Fakultas Teknik UMSU, Ade Faisal, menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara UMSU, PLN dan juga Baitulmaal Muamalat.
“Kami hadir guna mensosialisasikan dan memberikan edukasi bahwa limbah FABA ini ternyata bisa dimanfaatkan. Hal ini sejalan dengan Fakultas Teknik UMSU yang saat ini sedang fokus dengan riset mengenai FABA ,”katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perwakilan BMM Sumatera Utara, Budi Syahputra, selalu pelaksana program TJSL PT PLN UPT Medan turut menjelaskan bahwa FABA juga dapat digunakan sebagai filler untuk campuran pengerasan aspal.
“FABA ini bisa digunakan sebagai filler atau bahan campuran untuk pengerasan aspal, selain itu juga dapat meningkatkan kualitas dan daya tahan aspal tersebut. Itu telah kita gunakan dan terbukti dari penggunaan FABA pada di Lingkungan 27 Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli yang menjadi sasaran program bantuan dari PT PLN UPT Medan untuk pengerasan jalan,”katanya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Balai P3KP Sumatera , Ketua DPD Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia, , Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumatera Utara, Kabid Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Asosiasi Profesi Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (RED)



























