MADINA (HARIANSTAR.COM) – Kondisi kepemimpinan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) berada di titik terendah
Dari beberapa tokoh yang ada tidak, ada lagi yang bisa diharapkan untuk dapat mengangkat marwah, harkat dan martabat yang sudah hancur – hancuran saat ini, terutama bidang ekonomi.
Krisis kepercayaan yang ada saat ini mendorong para wartawan yang dimotori wartawan senior Iskandar Hasibuan, yang merupakan owner sekaligus pemimpin redaksi Malintang Pos mengundang H. Ivan Iskandar Batubara untuk mendengar aspirasi insan pers Madina.
“Tidak ada lagi pak yang bisa diharapkan dari tokoh – tokoh yang ada disini, satu – satunya yang kami harapkan kesediaan Pak Ivan untuk bersedia diusung menjadi calon Bupati Madina pada Pilkada 2024 ini,” ungkap Iskandar Hasibuan saat menggelar diskusi dengan Ivan Iskandar Batubara, di aula hotel Payaloting, Jum’at ( 21/3/2024) sore.
Iskandar Hasibuan dalam sambutannya mengungkapkan kondisi Madina saat ini yang sudah kacau balau, tidak ada lagi yang memiliki keinginan memperbaiki Madina.
“Kami disini semua para wartawan telah sepakat dan berkomitmen untuk mengusung pak Ivan agar bersedia maju menjadi calon Bupati Madina pada Pilkada 2024 ini”, pinta Iskandar.
Iskandar kemudian menceritakan bagaimana kepemimpinan Bupati H.Amru Daulay yang dinilainya yang terbaik dari yang lainnya.
“Separuhnya saja dari kepemimpinan Amru Daulay sudah sangat bagus, syukur sama bahkan melebihi pak Amru,” harapnya.
Iskandar meyakini kapasitas Ivan Iskandar Batubara yang kini menjabat wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat dan dua periode menjadi Ketua Kadin Sumatera Utara, tidak dapat diragukan lagi.
Begitu pula dari segi finansial, Ivan lebih dari mampu, karena diketahui dirinya adalah pengusaha sukses yang memiliki banyak asset, seperti perkebunan sawit dan sebagainya.
Menjawab semua harapan dan desakan yang begitu besar kepada dirinya, Ivan Iskandar Batubara yang memiliki gelar Patuan Parimpunan Gomgom Mandailing meski belum secara explisit menyatakan bersedia, namun dari jawabannya pada dasarnya bersedia. Namun, harus ada komitmen yang kuat dari berbagai pihak, termasuk kalangan pers Madina.
“Saya secara pribadi tidak pernah bercita – cita menjadi Menteri, Gubernur atau Bupati, karena kalau berbicara soal kepemimpinan saat ini bagaimana ke depan adalah menjadi tanggungjawab kita semua,” jelasnya.
Menurutnya, yang perlu kita pikirkan bagaimana nasib dan masa depan anak cucu kita, dan ini tidak hanya sebatas tanggungjawab seorang kepala daerah semata, ini tanggungjawab kita bersama.
“Sepertinya kita masih perlu banyak ketemu dan berdiskusi, sehingga ada kesamaan pemikiran tentang apa dan bagaimana kita ke depan ini,” ujarnya.
Dialog dengan Ivan Iskandar Batubara yang diikuti seratusan wartawan dan mahasiswa diisi tausiyah singkat dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama . (Sir)
