NIAS SELATAN (HARIANSTAR.COM) – Tim teknisi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara, bersama konsultan meninjau langsung pembangunan bangunan penahan tanah/tebing di Desa Sisarahili Susua, Kecamatan Ulususua, Senin (27/10/2025).
Peninjauan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Nias Selatan, Sokhiatulo Laia, dalam upaya pengendalian dan pencegahan banjir serta tanah longsor.
Pantauan Harian Star di lapangan, tim teknisi Dinas PUPR Nias Selatan, yakni Yohanes Duha dan Faduhusi Dakhi, bersama konsultan Khi Joko Dakhi dan Soter Dakhi, melakukan pengukuran langsung terhadap volume fisik drainase dan tembok penahan tebing yang telah dikerjakan oleh CV Eho Perkasa di bawah kendali Herman Yosef Laia.
Yohanes Duha menjelaskan, peninjauan dan pengukuran fisik dilakukan untuk memastikan kesesuaian pekerjaan dengan bestek yang telah ditetapkan.
“Kami telah melakukan peninjauan dan pengukuran fisik pembangunan penahan tanah/tebing, dan hasil di lapangan menunjukkan pekerjaan telah selesai dikerjakan. Namun demikian, kami tetap akan melaporkan kepada pimpinan untuk memastikan kesesuaiannya dengan bestek. Hasilnya nanti akan kami sampaikan kepada pelaksana, Saudara Herman Laia,” ujar Yohanes Duha.
Sementara itu, pelaksana proyek, Herman Yosef Laia, kepada Harian Star menjelaskan, pembangunan bangunan penahan tanah/tebing atau drainase tersebut memiliki panjang 156 meter, dilengkapi dengan pemasangan bronjong bertingkat pada dua lokasi.
Proyek ini dibiayai melalui Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp451.200.000 (empat ratus lima puluh satu juta dua ratus ribu rupiah) dan telah rampung dalam waktu satu bulan setengah dari total masa pengerjaan 60 hari kalender.
“Dengan selesainya pembangunan penahan tanah/tebing dan bronjong ini, masyarakat tidak lagi khawatir saat melintasi jalan umum di Desa Sisarahili Susua. Pembangunan ini juga merupakan aspirasi Bapak Rabani Halawa, S.H., M.H., saat menjabat sebagai Kajari Nias Selatan, yang merupakan putra asli Desa Sisarahili Susua dan memiliki niat membangun kampung halamannya,” tutup Herman Yosef. (FBL)



























