SERGAI (HARIANSTAR.COM) – Jalan lintas yang menghubungkan Kecamatan Galang (Kabupaten Deli Serdang ke Kabupaten Serdang Bedagai), tidak dapat dilintasi kenderaan roda empat dan nyaris putus total.
Padahal, jembatan Titi Besi yang merupakan batas antara Deli Serdang dan Sergai ini, terletak diantara Desa Titi Besi kecamatan Galang Deli Serdang dan Desa Pulau Tagor Kecamatan Serbajadi Sergai saat ini ambrol kedasar Sungai Ular yang cukup dalam.
Liputan media ini, panjang jembatan 100 meter dan lebar 6 meter saat ini sekitar 40 meter, lantai jembatan beton sudah hancur dan ambrol (ambruk) hingga kenderaan roda dua saja tak bisa melintas, di jembatan yang sangat vital ini.
Untungnya, atas inisiatif warga sekitar, untuk sementara dipasang lantai jembatan dengan mempergunakan barang Kelapa. Itupun, bagi pengendara roda dua harus turun dari kenderaannya dan menuntunnya dengan hati-hati, agar tidak tergelincir kedalam Sungai Ular yang cukup dalam.
Rusaknya lantai jembatan ini sudah, dan tahun 2021 sudah ada perbaikannya dengan menempel memakai plat besi, tetapi dibagian lain kemudian betonnya hancur juga akibat lapuk.
Kepala Dusun I Desa Pulau Tagor, Tengku Ishak (45) didamping Ilham (43) dan warga lainnya kepada awak media mengatakan, kalau usia Titi Besi berumur sekitar 30 tahun dan diperkirakan dibangun Tahun 1994.
“Titi Besi ini berada dijalan lintas antar kabupaten, dan selama ini dikelola oleh Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara (Provsu),” sebut Tengku Ishak, Kamis (12/1/2024) dilokasi Titi Besi.
“Kami kecewa dengan sikap pemerintah Provinsi Sumut yang melakukan pembiaran, hingga terputusnya akses jalan ini hampir sebulan yang lalu. Sebelumnya, memang lantai dasar beton jembatan ini sudah jebol, tapi masih bisa dilintasi mobil pickup atau truk Colt Diesel yang membawa hasil pertanian, baik dari Deli Serdang atau Sergai. Ambruknya secara total sekitar 10 hari sebelum Tahun Baru lalu, sekarang para pemilik hasil pertanian, seperti pengangkutan Sawit, Ubi Kayu atau sayuran harus melintasi Desa Tambak Cekur – Pulo Gambar, yang diperkirakan jalan memutar tersebut sejauh 7 kilometer. Otomatis, nilai tambah dari hasil pertanian itu jadi lebih tinggi, selain nilai ekonomis tentu faktor waktu juga bertambah,” jelas Tengku Ishak.
Untuk itu, lanjut Ishak atas nama warga meminta kepada Presiden Jokowi untuk membantu memperbaiki jembatan Titi Besi ini. Hal ini disebabkan, Pemprovsu yang mempunyai kewenangan, tidak peduli lagi dengan kondisi jalan dan jembatan dibawah kewenangan pemerintah Provsu.
“Padahal, anggaran 2,7 Triliun semasa Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memerintah, setidaknya sebahagian kecil bisa dikucurkan untuk memperbaiki jembatan ini. Tapi ini tidak dilakukan, apakah karena wilayah ini jauh dari ibukota Provinsi Sumut (Kota Medan). Atau, jalan perlintasan ini jarang dilalui oleh pejabat teras dari Provsu. Kami juga sudah meminta bantuan dari Bupati Sergai Darma Wijaya melalui Dinas PUPR Sergai, tetapi karena bukan kewenangan Pemkab Sergai nantinya bisa menjadi temuan dari BPK atau KPK. Tetapi, Bupati Darma Wijaya yang dulunya semasa lajang kerap bermain-main disini, berjanji akan memberikan bantuan sementara berupa lantai sementara dari barang Kelapa. Minimal, mobil kecil atau pick up bisa melintas dan tidak macam sekarang ini, sepeda motor saja harus dituntun agar tidak terperosok kedalam sungai Ular yang cukup dalam ini,” kesal Ishak.
Ilham (43) salah seorang warga Desa Pulau Tagor yang saat itu mendampingi Kepala Dusunnya, menambahkan kalau jebolnya lantai jembatan ini sudah viral di medsos.
“Padahal, jembatan Titi Besi ini sudah viral dibuat warga yang merasa kesal dengan sikap pemerintah. Mungkin para pejabat itu masih sibuk dengan Pemilu, apakah nantinya masih bertahan menjadi pejabat atau tersingkir, jadi soal kepentingan masyarakat kecil ini tidak jadi perhatiannya. Beberapa kali kami ke Dinas PUPR Sergai mendapat penjelasan kalau sesuai kewenangan Pemkab Sergai, sudah sejak bulan Nopember 2023 pihak Pemkab Sergai sudah beberapa kali menyurati pihak Pemprovsu,” imbuh Ilham.
Rusaknya jembatan ini, lanjut Ilham sudah memakan korban jiwa seorang sopir truk.
“Saat itu ada truk Colt Diesel datang dari arah Dolok Masihul, persis mendekati jembatankan jalannya menurun. Sopir itu tidak tau kalau lantai jembatan sudah ambrol dan berlubang, karena jalannya menurun dan bermuatan ternyata rem truk tak mampu menahan laju kenderaan. Truk terjerumus kedalam lobang dilantai jembatan dan sopir terjepit hingga mengalami luka parah. Akhirnya meninggal dunia di rumah sakit”, tandas Ilham.
Sementara Kepala Dinas PUPR Sergai, Johan Sinaga yang saat itu berada dilokasi ke tika dikonfirmasi langsung mengatakan, benar apa yang dikatakan warga, bang. Sejak bulan Nopember 2023 yang lalu, ada beberapa surat yang kami kirimkan ke Gubernur Sumut dan Kadis PUPR Provinsi Sumut. Bahkan, Kapolres Sergai juga sudah mengirimkan surat ke Gubernur Sumut dengan tembusan Kapolda Sumut, meminta perhatian Pemprovsu sesuai kewenangannya untuk perbaikan jembatan ini. Karena, jembatan ini sangat vital untuk perlintasan kenderaan yang membawa hasil bumi. Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai , merupakan daerah penghasil pertanian yang komo ditanya termasuk besar di Sumut. Sesuai instruksi Bupati Sergai, kami berusaha sementara ini untuk membantu bagaimana kenderaan kecil bisa melewati jembatan ini.
“Jelas, kalau permanen dibantu nantinya bisa menyalahi aturan dan tadi kita sudah mempelajarinya, sementara kita pergunakan barang Kelapa. Kita berharap kepada warga, agar nantinya mampu menjaga jembatan ini dari truk berbobot besar, agar tidak melintas,” tutup Kadis PUPR Sergai. (biets)