LANGKAT (HARIANSTAR.COM) – Dalam Rangka Memperingati Hari Perhubungan Nasional (HARHUBNAS) yang jatuh pada Rabu 17 September 2025.
Dengan Tema: “Bakti Tranfortasi Untuk Negri”, Ka. Kantor Kesyah bandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangakalan Susu dihadiri tamu undangan Muspika Plus mengadakan upacara bendera dihalaman Kantor KSOP Jalan Pelabuhan Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.
Pembukaan Harhubnas sekaligus Komandan Upacara dilakukan oleh Kepala kantor KA. KSOP Pangkalan Susu Merdi loi SE.MM yang menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan dukungan kepada semua pihak yang sudah ikut mendukung sehingga semua kegiatan berjalan lancar tanpa hambatan.
Merdi Loi. juga menyampaikan amanat Menteri Perhubungan Republik Indonesia Dudy Purwagandhi yang meengatakan, hari Ini bukan sekadar peringatan, tetapi momentum refleksi dan komitmen kita bersama. Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan transportasi di darat, laut, udara, dan perkeretaapían, yang dengan dedikasi dan pengabdian tanpa kenal lelah, memastikan perjalanan yang selamat, aman, dan nyaman bagi masyarakat.
Tema peringatan tahun ini adalah “Bakti Transportasi untuk Negeri.” Tema ini mengandung pesan mendalam, bahwa setiap terminal, pelabuhan, bandara dan stasiun yang kita bangun dan kelola, setiap bus, kapal laut, pesawat dan kereta yang melayani rakyat, adalah wujud nyata bakti kita kepada Ibu Pertiwi. Transportasi bukan hanya soal infrastruktur, melainkan jalan
kehidupan yang menghubungkan harapan rakyat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote. Transportasi yang terhubung dan terintegrasi dengan baik akan memperkuat ketahanan pangan, karena hasil pertanian dapat didistribusikan lebih cepat dan
terjangkau. Transportasi juga menopang ketahanan energi, karena jalur logistik yang efisien memastikan ketersediaan energi di seluruh pelosok negeri.
Kita menghadapi tantangan besar. Situasi geopolitik global yang penuh ketidakpastian menuntut kita untuk memperkuat kemandirian logistik nasional. Keterbatasan fiskal negara
mengharuskan kita lebih bijak dan efisien menggunakan setiap rupiah anggaran. Di sisi lain, publik menuntut transparansi, akuntabilitas, dan perbaikan pelayanan. Belum lama ini kita mendengar adanya desakan masyarakat bertajuk 17 8 yang utamanya menyasar perbaikan dari
sisi-sisi ekonomi melalui pemberian upah yang wajar dan berkeadilan. Menghadapi berbagai tantangan tersebut, kita perlu meningkatkan rasa empati. Perkuat penyediaan layanan publik yang merata, biaya logistik yang terjangkau, serta perlindungan yang layak bagi para pengemudi, operator, dan pekerja transportasi di seluruh Nusantara. Inilah saatnya kita membuktikan diri bahwa sektor transportasi hadir untuk rakyat, bekerja dengan hati, dan melayani dengan sepenuh jiwa. Karena sektor transportasi akan mendorong gerak perekonomian bangsa melaju lebih pesat. Kita perlu terus mendorong inovasi dan efisiensi. Seperti misalnya melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sebagai solusi kreatif dalam pembiayaan infrastruktur. Skema ini memungkinkan sektor swasta turut berkontribusi, sehingga pembangunan tidak hanya bergantung pada APBN yang saat ini terbatas. Dengan tetap menjaga transparansi dan akuntabilitas, KPBU menjadi sarana mempercepat penyediaan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Selain itu, penerapan sistem transportasi cerdas berbasis teknologi digital akan terus dikembangkan untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan Layanan.
Mari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa bakti insan transportasi adalah bakti untuk negeri, bakti untuk rakyat, dan bakti untuk masa depan Indonesia yang lebih maju. Saya juga mengajak seluruh pihak, untuk bersama menjaga dan merawat fasilitas transportasi yang ada.
Dengan semangat “Bakti Transportasi untuk Negeri,” mari kita terus bergandengan tangan, bersatu padu, dan berinovasi agar transportasi Indonesia menjadi pilar kokoh bagi ketahanan dan kemajuan bangsa. (Surya)