MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Pagelaran Gemar Melayu Serumpun (GEMES) 2025 yang digelar Pemko Medan di halaman Istana Maimun mulai 21-24 Mei 2025 berjalan sukses.
Meski diguyur hujan deras pada hari pertama, ketiga, dan hari terakhir pelaksanaan, namun kegiatan budaya tingkat internasional tersebut tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Alhamdulillah, pelaksanaan GEMES 2025 sudah selesai dan sukses kita laksanakan,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, M Odi Anggia Batubara, didampingi Sekretaris Dinas Pariwisata Medan Adrianta Putra Ginting, Kabid Ekonomi Kreatif Terang Dewi Ujung, dan Kabid Pemasaran Fajar Hamdi, Selasa (27/5/2025).
Dikatakan Odi, antusias wisatawan mancanegara, domestik, maupun lokal tetap tinggi terhadap kegiatan GEMES 2025.
“Hujan deras itu tentunya di luar kontrol kita. Jadi bila ada sedikit kekurangan saya fikir itu di luar kendali kita. Namun secara keseluruhan, hujan yang datang tidak menyurutkan antusias pengunjung ke pagelaran GEMES tahun ini,” katanya.
Dijelaskannya, hal itu dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang datang setiap hari selama empat hari pelaksanaan GEMES 2025.
“Pengunjung setiap harinya bisa mencapai 500 orang. Namun di hari keempat jumlahnya meningkat, sebab hujan reda lebih cepat pukul 20.00 WIB. Sehingga kegiatan penutupan berjalan semakin meriah,” jelasnya.
Odi mengungkapkan, GEMES 2025 merupakan perhelatan yang kedelapan kalinya dilaksanakan Dinas Pariwisata Kota Medan. Tujuannya sebagai sarana promosi pariwisata Kota Medan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Kegiatan ini juga ditetapkan sebagai salah satu dari Karya Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Meskipun kita melakukan efisiensi anggaran, tetapi kegiatan ini tetap melibatkan 26 peserta delegasi yang berasal dari dalam negeri serta luar negeri. Untuk jumlah peserta dari luar negeri juga tetap dari empat negara, yakni Malaysia, Singapura, Thailand dan India. Bedanya tahun lalu diikuti oleh Brunei Darussalam, tahun ini digantikan oleh India,” ungkapnya.
Peningkatan lainnya, lanjut Odi, jumlah stand UMKM dan berbagai kegiatan yang tidak ada di tahun sebelumnya.
“Tahun lalu hanya 42 stand, namun tahun ini jadi 77 stand. Untuk kegiatan yakni pertunjukan gendang melayu dari masing-masing kontingen, harmonisasi alat musik tradisional seperti gambus, pakpong, dan kolaborasi musik melayu dengan musik tradisional lainnya,” tutupnya. (red)