MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Anggota DPR RI Komisi XIII, Kombes (Purn) Maruli Siahaan, SH, MH, menghadiri Talkshow Dies Natalis ke-45 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) bertema “Future Leaders”, yang digelar di Aula FISIP USU, Jumat (7/11/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Maruli Siahaan didampingi Tenaga Ahli Bangun Siahaan, SE, bersama rombongan Tim Aspirasi. Turut hadir antara lain Ketua Dies Natalis FISIP USU Prof. Dr. Zulkarnaen, M.Si, Anggota DPRD Sumut KH. Muhammad Nuh, MSP, serta akademisi Dr. Dra. Saurna MGP Siahaan, M.I.Kom., IAPR.
Dalam kesempatan itu, Maruli Siahaan menyampaikan orasi inspiratif bertajuk “Pemimpin Masa Depan: Mau Berproses, Melayani, dan Mengutamakan Kepentingan Bersama.”
Ia menegaskan, bangsa Indonesia tidak kekurangan orang pintar, namun sering kekurangan sosok pemimpin yang mau berproses dan melayani.
“Pemimpin masa depan bukan sekadar duduk di kursi kekuasaan, tapi berdiri teguh untuk memberi manfaat bagi sesama,” ujar Maruli.
Ia mengingatkan bahwa dunia kini bergerak sangat cepat dalam berbagai aspek — teknologi, politik, sosial, maupun budaya. Karena itu, calon pemimpin harus memiliki integritas, kepekaan terhadap perubahan, serta keberanian untuk berpihak pada kebenaran.
Maruli juga menekankan pentingnya semangat melayani dalam kepemimpinan. Menurutnya, pemimpin sejati adalah mereka yang memastikan rakyatnya tumbuh dan sejahtera, bukan yang menuntut untuk dihormati.
“Melayani bukan berarti lemah, justru menunjukkan kekuatan hati,” ujarnya.
Dalam pandangannya, pemimpin masa depan harus mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Ia mengajak mahasiswa FISIP USU untuk menjadi penyatu di tengah perbedaan serta menjadi agen perubahan yang membawa semangat demokratis dan transformatif.
Menutup orasinya, Maruli mengajak mahasiswa menjadikan kampus bukan sekadar tempat menuntut ilmu, tetapi juga wadah pembentukan karakter, tanggung jawab, dan kepedulian sosial.
“Pemimpin masa depan bukan yang ingin dihormati, tapi yang ingin bermanfaat. Bukan yang sibuk mencari kekuasaan, tapi yang sibuk memperjuangkan kebaikan,” pungkas mantan perwira polisi tersebut. (HS)




























