LANGKAT (HARIANSTAR.COM) – Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH memimpin rapat evaluasi pelaksanaan tanggap darurat penanganan banjir yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, Rabu (3/12/2025). Rapat ini digelar untuk memastikan seluruh langkah penanganan bencana di 16 kecamatan terdampak berjalan cepat, terarah, dan terkoordinasi antara pemerintah daerah, TNI–Polri, serta pemerintah pusat melalui BNPB.
Rapat evaluasi tersebut turut dihadiri Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan, S.IP, M.Si, Direktur Fasilitas Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB Nelwan Harahap, SP, M.Tr, AP, Kabag SDM Polres Langkat Kompol Muhammad Hassan, SH, MH, Danramil 07/Stabat Kapten Inf Edi Susanto, Sekda Langkat H. Amril, S.Sos, M.AP, serta para staf ahli bupati, asisten Setdakab, dan kepala perangkat daerah terkait.
Sekda Langkat H. Amril dalam laporannya menyampaikan perkembangan terbaru mengenai dampak banjir berdasarkan data sementara per 2 Desember 2025. Ia menyebutkan banjir masih melanda 16 kecamatan, mulai dari Brandan Barat hingga Secanggang, dengan kondisi air yang belum surut di banyak titik.
Dari hasil pendataan sementara, tercatat sebanyak 437.480 jiwa terdampak dan 115.979 kepala keluarga merasakan langsung dampak banjir tersebut. Selain itu, 19.434 jiwa terpaksa mengungsi ke berbagai lokasi aman yang telah disediakan pemerintah daerah. Hingga saat ini, tercatat 11 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Ribuan rumah dan fasilitas umum juga masih terendam dengan ketinggian air antara 50 hingga 200 sentimeter. Kondisi ini mengganggu aktivitas masyarakat dan menuntut percepatan penanganan, terlebih curah hujan masih tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Sekda menegaskan pentingnya langkah cepat dan terpadu di lapangan agar dampak yang lebih besar dapat dicegah. “Penanganan harus dilakukan segera agar tidak terjadi dampak yang lebih luas,” ujarnya dalam rapat tersebut.
Bupati Syah Afandin menginstruksikan agar pendistribusian logistik dilakukan dengan mekanisme yang jelas, terutama untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau. Ia juga meminta pendataan kerusakan rumah serta fasilitas publik segera dipercepat sebagai dasar penyusunan rencana pemulihan pascabencana.
Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyatakan komitmen BNPB untuk terus mendampingi Pemkab Langkat. Ia menegaskan bahwa prioritas utama adalah keselamatan masyarakat serta pemenuhan kebutuhan warga di tengah situasi darurat. “Yang terpenting adalah memastikan kebutuhan warga terpenuhi dan penanganan dilakukan sesuai standar,” ujarnya.
Kabag SDM Polres Langkat Kompol Muhammad Hassan menambahkan bahwa personel kepolisian siap diterjunkan kapan saja untuk membantu proses evakuasi dan pengamanan wilayah. Sementara itu, Kapten Inf Edi Susanto menyampaikan bahwa TNI dari Kodim 0203/Langkat telah memperkuat pembukaan akses jalan, evakuasi warga, serta mendukung operasional dapur umum di titik banjir yang masih sulit dijangkau.
Rapat evaluasi tersebut menghasilkan lima keputusan penting, yakni perpanjangan status tanggap darurat selama 14 hari, penguatan koordinasi antara posko induk dan kecamatan, percepatan distribusi logistik, penambahan personel dan peralatan evakuasi, serta percepatan pendataan kerusakan sebagai dasar penetapan masa pemulihan. Di akhir rapat, Bupati Syah Afandin meminta seluruh jajaran untuk tetap siaga dan memaksimalkan tugas masing-masing demi keselamatan warga. “Semua harus bekerja optimal. Prioritas kita adalah keselamatan warga dan percepatan penanganan bencana ini,” tegasnya. (Lkt)



























