DELI SERDANG (HARIANSTAR.COM) – Warga Dusun I Gang Keluarga, Desa Denai Kuala, Kecamatan Pantai Labu, mengeluhkan kecerobohan pihak PLN Cabang Lubuk Pakam yang dinilai tidak memperhatikan keselamatan warga.
Pasalnya, tiang listrik kayu yang tumbang di dusun tersebut tidak diganti dengan tiang baru. Sebagai gantinya, pihak PLN justru mengikat jaringan listrik ke batang pohon sawit milik warga.
Pantauan di lapangan pada Senin (28/7/2025) menunjukkan terdapat dua tiang listrik dari kayu yang telah tumbang dan berpotensi membahayakan keselamatan warga. Ironisnya, dari tiang tersebut masih tersambung saluran listrik ke rumah-rumah warga.
Salah satu warga Dusun I, Birrul (30), mengatakan bahwa warga telah lama mengusulkan kepada pihak PLN agar tiang listrik kayu diganti dengan tiang beton. “Usulan kami sudah lama disampaikan, bahkan sudah dilaporkan ke pihak desa, tapi belum juga ditanggapi sampai sekarang,” katanya.
Menurut Birrul, dua tiang kayu yang menopang jaringan listrik ke rumah warga tersebut tumbang beberapa hari lalu karena lapuk, dan sempat menyebabkan mati lampu. “Setelah itu, pihak PLN memang memperbaiki jaringan, tapi bukan mengganti tiangnya. Mereka malah mengikat kabel ke batang pohon sawit warga,” ujarnya.
Birrul juga menyoroti ketimpangan perlakuan yang diterima warga. “Kalau kita terlambat bayar listrik, langsung dapat teguran atau bahkan diputus. Tapi kalau tiang tumbang, mereka biarkan saja. Ini tidak adil,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa jaringan listrik dari pohon sawit tersebut sangat rendah dan dekat ke tanah, sehingga berbahaya jika disentuh anak-anak. “Kami mohon PLN segera merespons usulan kami. Sudah ada sekitar 20 kepala keluarga yang terdampak. Jangan sampai ada korban dulu baru ditindaklanjuti,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Denai Kuala, Swardi, saat dikonfirmasi membenarkan keluhan warga. Ia menyatakan bahwa pihak desa sudah meneruskan laporan warga kepada PLN Cabang Lubuk Pakam.
“Usulan dari warga Dusun I sudah kami sampaikan dan laporkan ke PLN. Katanya tinggal menunggu waktu saja,” ujar Swardi. (EDI)