DELI SERDANG (HARIANSTAR.COM) – Peristiwa penembakan yang dialami Hendra Tarigan (52), warga Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, ternyata terjadi di depan abang kandung korban, Selasa (26/8/2025) sekira pukul 22.00 WIB.
Pelaku MS lima kali meletuskan senjata api diduga rakitan hingga salah satunya mengenai bagian kanan kepala korban yang bekerja sebagai penjaga kebun kopi tersebut.
Kuasa hukum keluarga korban, Irwansyah Nasution menyebutkan, peristiwa itu terjadi di warung kopi usaha pelaku Jalan Sumbekan, Desa Lau Gedeng, Suka Makmur, Kutalimbaru.
“Ketika itu, korban menjemput abangnya yang sudah mabuk di warung pelaku. Korban mengajak abangnya itu pulang. Namun, terdengar lima kali suara tembakan, dan salah satunya mengenai kepala korban,” sebut Irwansyah Nasution, SH yang akrab disapa Ibey di RS Bhayangkara Medan.
Ibey didampingi keluarga korban menuturkan, selain sebagai pemilik warung, pelaku merupakan seorang pembeli/penadah hasil perkebunan, seperti kopi. Sementara korban, penjaga kebun kopi.
“Keberadaan korban di kebun kopi yang tak jauh dari permukiman penduduk itu membuat aksi pencurian menurun. Disinyalir itu yang membuat pelaku tidak senang, karena secara otomatis pendapatannya menurun,” ujar Ibey.
Diungkapkannya, peristiwa malam itu, selain mengakibatkan korban yang disebut anggota Mergasilima meninggal dunia, juga melukai tiga lainnya.
“Ahmad terkena serempetan peluru, korban Hendrik kena tembak di kaki, sedangkan Ari mengalami luka bacok di punggung. Ketiga korban ini sedang rawat jalan,” kata Ibey.
Dia menyakini, pelaku lebih dari satu orang. MS diduga sebagai orang suruhan yang menerima bayaran dari orang lain. Karena itu, kepolisian diminta untuk mengungkap otak pelaku peristiwa penembakan tersebut.
Menurut Irwansyah Nasution, penembakan secara brutal itu terindikasi pembunuhan berencana, karena MS sudah mempersiapkan senjata api.
“Kita minta kepolisian mengungkap aktor intelektual dari kasus pembunuhan berencana ini. Kita yakin, pelaku tidak satu orang. Kepolisian harus menangkap pelaku yang turut serta,” pinta Ibey.
Sementara, menurut saksi Boy Ginting (27), penembakan itu terjadi di depan abang korban. Itu terjadi setelah korban meminta abangnya yang sudah dalam kondisi mabuk untuk meninggalkan warung pelaku KS.
Dia mengira, pelaku meletuskan senjata api sebanyak lima kali, dan salah satunya mengenai kepala korban.
Tapi, dia tidak mengetahui jenis senjata api yang digunakan pelaku MS. “Lima kali ditembakkan pelaku,” tandasnya.
Hingga kemarin siang, proses autopsi masih berlangsung. Keluarga korban sedang menunggu di Ruang Jenazah RS Bhayangkara Medan.
Sebelumnya, Hendra Tarigan
tewas setelah kepalanya ditembak pelaku berinisial MS, Senin (25/8/2025) sekira pukul 22.00 WIB.
Informasi dihimpun menyebutkan, kasus penembakan itu telah dilaporkan ke Polrestabes Medan dengan Nomor : LP/B/2932/VIII/2025/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA.
Laporan Polisi (LP) tersebut dibuat oleh anak korban, CT (28). Dalam LP tersebut diuraikan, peristiwa dugaan pembunuhan berencana itu terjadi di Jalan Sumbekan, Desa Lau Gedeng, Suka Makmur, Kutalimbaru. (RED)