QATAR (HARIANSTAR.COM) – Israel memborbadir Doha, Qatar pada Selasa sore.
Serangan itu dilakukan untuk memargetkan pemimpin Hamas yang berada di Doha.
Media Israel melaporkan serangan itu dilakukan dengan menggunakan 15 jet tempur Israel, menembakkan 10 amunisi ke satu target. Saksi mata di Doha mengatakan mereka mendengar hingga delapan ledakan terpisah.
Akibat serangan itu, Hamas mengatakan lima anggotanya tewas. Namun, pimpinannya selamat.
Sementara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membenarkan serangan tersebut. Hal ini, karena menargetkan para pemimpin senior Hamas yang mengatur serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang memicu perang Gaza.
Namun, Hamas mengatakan serangan itu adalah kejahatan keji, agresi terang-terangan, dan pelanggaran mencolok terhadap semua norma dan hukum internasional.
“Upaya berbahaya pendudukan Zionis untuk membunuh delegasi negosiasi Hamas di ibu kota Qatar, Doha, hari ini merupakan kejahatan keji, agresi terang-terangan, dan pelanggaran nyata terhadap semua norma dan hukum internasional.”
Menurut pernyataan tersebut, lejahatan ini merupakan agresi terhadap kedaulatan Negara Qatar, yang bersama dengan Mesir, memainkan peran penting dan bertanggung jawab dalam mensponsori mediasi dan upaya yang bertujuan untuk menghentikan agresi dan mencapai kesepakatan gencatan senjata serta pertukaran tahanan.
Kementerian Dalam Negeri Qatar mengatakan, serangan Israel mengakibatkan gugurnya seorang anggota pasukan keamanan internal saat menjalankan tugasnya dan melukai orang lain.
“Kami mengonfirmasi bahwa, dengan partisipasi pasukan keamanan internal, kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan warga negara dan penduduk,” kata kementerian tersebut.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa suara ledakan yang terdengar di Doha disebabkan oleh penargetan salah satu markas Hamas.
Qatar menegaskan, serangan itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, sekaligus menjadi ancaman serius bagi mereka yang berada di Qatar.
Serangam zionis Israel itu juga membuat Presiden AS Donald Trump
mengecamnya. “Kami tidak senang dengan apa yang terjadi hari ini,” tukas Trump yang mengetahui tentang serangan itu dari militer AS ketika serangan sedang berlangsung.
Disiisi lain Ia juga mengatakan bahwa melenyapkan Hamas adalah tujuan yang mulia.
“Saya tidak senang dengan seluruh situasi ini. Ini bukan situasi yang baik, tapi saya akan katakan ini, kami ingin para sandera kembali, tapi kami tidak senang dengan apa yang terjadi hari ini,” kata Trump yang mengungkapkan ketidaksenangannya, kepada wartawan di Washington tadi malam,
“Saya tidak pernah terkejut dengan apa pun, terutama jika menyangkut Timur Tengah,” tambahnya.
Trump mengatakan dia telah berbicara dengan Perdana Menteri dan Emir Qatar untuk meyakinkan mereka bahwa serangan seperti itu tidak akan terjadi lagi di tanah mereka.
Para pemimpin Inggris, Prancis, dan PBB mengutuk serangan tersebut.




























