MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sumut bersama PTPN I Regional 1 menggelar workshop bertajuk “Mengembalikan Kejayaan Tembakau Deli”.
Kegiatan workshop yang berlangsung di Hotel Grand Mercure, Kamis (27/11/2025) siang itu menghadirkan tiga narasumber.
Di antaranya, Rahudman Harahap selaku Ketua Dewan Pembina JMSI Sumut, Benjamin Gunawan selaku pengamat ekonomi dan Henri Tua Hutabarat selaku Manager PTPN I Regional I/Unit Tembakau Deli.
Dipandu moderator Tikwan Siregar, kegiatan workshop membahas secara singkat perihal strategi revitalisasi Tembakau Deli sebagai komoditas legendaris yang pernah mengharumkan nama Sumatera Utara di tingkat dunia.
Dalam materinya, Henri mengungkap Tembakau Deli merupakan komoditi utama di PTPN II saat itu dan memiliki ribuan hektare.
Namun, seiring berjalannya waktu, karena belum mampu memberikan kontribusi mengakibatkan semakin berkurangnya areal tanaman.
“Padahal pada 1912 hampir semua cerutu dunia tidak sah tak pakai wrapper Deli, ” sebutnya.
Bahkan, beberapa instansi mengambil komoditi tanaman Deli sebagai logonya seperti PSMS,” sambungnya.
Setelah bergabung menjadi PTPN I Regional I, tembakau Deli semakin redup.
“Terendah 2019-2023 kita hanya menanam 5 ladang tembakau identik 4 Hektare. Produksi saat itu kita simpan dan dijual 2023 dengan harga 45 -50 Euro per kilonya,” ungkapnya.
Namun pada 2024, harga penjualan Tembakau meningkat menjadi 80 Euro per kilonya. Alhasil ada terjadi lompatan penanaman menjadi 20 Hektare dan tahun depan akan ditingkatkan menjadi 50 Hektare dan akan ditargetkan menjadi 150 Hektare pada 2027 dan 2029 bisa 500 Hektare,” ungkap Henri.
Alasan ini jugalah membuat dirinya senang dan merasa terbantu dengan adanya JMSI yang bisa berkontribusi untuk membangkitkan kembali kejayaan Tembakau Deli lewat pemberitaan yang positif.
“Sesuai program pemerintah PTPN telah menyentuh hilirisasi. Karena menggunakan tembakau dari seluruh nusantara. Kami berharap ikut mengembalikan kejayaan Tembakau Deli,” ucapnya.
Disinggung Tembakau Deli hanya menyiapkan wrapper, dirinya menjelaskan jika wrapper Deli tidak ada tandingannya.
“Terasa paripurnalah Cerutu itu jika pakai Wrapper Deli, tidak ada yang mengimbanginya,” katanya.
Sementara pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin melihat tiga faktor alasan memudarnya Tembakau Deli.
” Pertama ekonomis harga yang tidak stabil dan keuntungan menurun. Kedua, alih fungsi lahan yang membuat pertumbuhan tembaku berubah menjadi sawit, pemukiman dan infrastruktur sehingga area tanam menyusut,” sebut Benjamin.
Dan terakhir sambungnya yakni persaingan global.
“Permintaan ekspor menurun dan pasar internasional semakin kompetitif. Selain itu perlunya kebijakan pemerintah terkait regulasi untuk melindungi industri tembakau Deli, sehingga nilainya lebih tinggi agar persaingan tidak hanya cerita kuantitas tapi juga kualitas,” ucapnya
Dirinya juga menekankan perlunya membangun industri hilirisasi agar bisa kompetitif setelah alih fungsi lahan dan penurunan permintaan ekspor.
Sementara Rahudman mantan Walikota Medan yang pernah bertindak sebagai pemangku kebijakan kota Medan menilai Tembakau Deli sebagai komoditas luar biasa.
“Namun bagaimana pemanfaatannya? Ini menyangkut kemauan, sebenarnya Pemko Medan hanya menampung, uang banyak kok,” katanya.
Masih menurutnya bagaimana Medan bisa menjadi ciri khas tembakau Deli, bisa dilakukan dengan bekerja sama.
“Apalagi hilirisasi sebagai program Prabowo, kenapa masih ragu. Apalagi Tembakau Deli bisa menjadi ekspor dan primadona Kota Medan. Ini kan soal kerjasama,” ucapnya.
Sebelum mengakhiri, Rahudman menilai Pemkot harus memiliki komitmen bekerjasama membangun rencana ini.
“Saya berbicara kota Medan. Harus ada ciri khas seperti Tembakau Deli. Prospek Tembakau Deli perlu ada komitmen. Ini lah perlunya peranan JMSI untuk ikut membantu membesarkan Tembakau Deli lewat informasi dan pemberitaan yang mengedukasi,” ujarnya.
Kegiatan workshop merupakan rangkaian dari salah satu agenda besar JMSI Sumut yakni pelantikan pengurus dan Penganugerahan JMSI Award 2025 yang akan digelar malam harinya.
Salah satu penerima penghargaan JMSI Award 2025 adalah PTPN I Regional 1 karena dinilai berkontribusi dalam upaya mengembalikan kejayaan tembakau Deli melalui program-program penguatan komoditas tembakau berkualitas.




























