MEDAN (HARIANSTAR.COM) – IHSG yang sempat melemah di sesi permbukaan perdagangan, dan sempat menyentuh level terendah 6.148. Berubah arah dan ditutup menguat tipis 0.13% di level 6.262,226.
Mayoritas bursa di asia yang terpantau melemah di sesi perdagangan pagi, sebagian juga berbalik menguat pada sesi penutupan. Bursa Hang Seng, Shanghai, Shenzhen berhasil ditutup menguat, yang membuat bursa di Asia ditutup variati meskipun sempat terpuruk di awal perdagangan.
“Tekanan jual pasa pasar saham di Asia sedikit mereda, ditengah perang dagang yang kian memanas antara AS dengan China. Terbaru China melakukan serangan balik ke AS, dengan menaikkan tarif impor China untuk barang-barang AS menjadi 125%. Sikap saling serang tersebut memicu kekuatiran besar di pasar keuangan Asia. Sekalipun China dikabarkan membuka opsi dialog dengan AS terkait dengan perang tarif belakangan ini,”ujar Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumut di Medan, Jumat (11/4) sore.
Sementara itu,lanjutnya mata uang rupiah bergerak sangat volatile pada perdagangan hari ini. Rupiah ditransaksikan dalam rentang 16.760 hingga 16.815 per US Dolar, sebelum akhirnya ditutup menguat tipis di level 16.790 per US Dolarnya.
“Pengautan Rupiah turut menjadi angin segar bagi IHSG yang sempat terseret arus pelemahan bursa asia di awal pembukaan perdagangan.” ucapnya.
Ditambahkannya, Bank Indonesia sejauh ini mampu melakukan stabilisai pada mata uang rupiah, dan mampu meredam potensi pelemahan rupiah diatas 17.000 per US Dolar. Kinerja rupiah juga tengah diuji seiring dengan memburuknya ekspektasi kinerja ekspor di tanah air akibat perang dagang yang berkecamuk. Disisi lain, harga emas ditransaksikan di level $3.217 per ons troy, atau sekitar 1.74 juta per gram, pungkas Gunawan.(abi)