MADINA (HARIANSTAR.COM) – Bupati Mandailing Natal ( Madina) Saipullah Nasution bungkam saat ditanya tanggapannya terkait keterlibatan oknum PPPK dalam kasus pecabulan ( kekerasan seksual) terhadap siswi SLTA Kamis pekan lalu, di Desa Mondan kecamatan Hutabargot.
Sebanyak 2 kali dilakukan upaya menghubungi Bupati Saipullah,Jum’at pagi (7/11) sekira pukul 10.00 wib namun sama sekali tidak ada respon dari orang nomor satu di Bumi Gordang Sambilan, meski panggilan tersebut masuk dan berdering.
Sebelum menelepon,terlebih dahulu dikirim pesan melalui aplikasi whatsapp sembari memperkenalkan diri dan menyatakan maksud untuk melakukan konfirmasi terkait keterlibatan oknum PPPK di Dinas PP&KB Pemkab Madina dalam kasus tersebut.
Namun hingga berita ini ‘digiling’, sang Bupati tidak juga kunjung merespon panggilan dan pesan WA dari media ini.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah mengamankan dua dari tiga terduga pelaku pencabulan tersebut. Saat ini, kasus itu telah masuk tahap penyidikan di Polres Mandailing Natal.
Kasus ini menjadi sorotan masyarakat dan diharapkan dapat segera dituntaskan secara transparan untuk memberikan keadilan bagi korban serta menjaga marwah PPPK di Dinas PP&KB Madina.
Sebelumnya diberitakan, seorang remaja perempuan, sebut saja Bunga (16), diduga menjadi korban pemerkosaan oleh tiga pria di area kebun Desa Mondan, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal, pada Kamis (30/10/2025) malam.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban dijemput oleh salah satu terduga pelaku dari rumahnya di Kecamatan Bukit Malintang, kemudian dibawa ke area kebun tempat dua pelaku lainnya telah menunggu di sebuah pondok di Desa Mondan.
Di lokasi sepi tersebut, ketiga pria berinisial AS, AA—yang disebut sebagai oknum PPPK—dan Mr diduga melakukan aksi bejatnya secara bergiliran terhadap korban.
Usai kejadian, korban melapor kepada keluarganya. Warga bersama pihak keluarga kemudian melakukan pencarian dan berhasil mengamankan dua dari tiga pelaku sehari setelah kejadian, sementara satu lainnya masih dalam pengejaran.
Kedua terduga pelaku yang diamankan warga kemudian diserahkan ke pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.
Salah satu kepala desa di Kecamatan Bukit Malintang, Zulfahri, membenarkan peristiwa yang menimpa warganya tersebut.
“Benar, dua terduga pelaku telah diamankan warga satu hari kemudian, satu lainnya belum diamankan,” ujar Zulfahri saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (4/11/2025).(AFS)




























