MEDAN (HARIANSTAR-.COM) – Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan, Perang dagang antara AS dengan China kembali memanas. Dimana AS menetapkan kenaikan tarif 100% ke China serta melakukan kontrl ketat terhadap perangkat lunak penting mulai 1 November. Tidak hanya itu, China sebelumnya juga menambahkan biaya pelabuhan untuk kapal AS, hingga meluncurkan pembatasan pada ekspor tanah jarang dan mineral penting lainnya.
“Sikap saling bermusuhan ini kian memperkeruh sentimen yang ada di pasar keuangan. Pasar saham di Asia pada perdagangan awal pekan ini mayoritas ditransaksikan di zona merah. Sementara itu kinerja IHSG pada sesi perdagangan pembukaan ditransaksikan melemah di level 8.169. Minimnya agenda ekonomi dari AS belakangan ini terjadi seiring penutupan pemerintahan AS atau government shutdown, “jelasnya di Medan, Senin (13/10/2025) pagi.
Ditambahkannya, sejumlah agenda ekonomi yang dinanti pelaku pasar dalam sepekan kedepan diantaranya adalah data neraca perdagangan dan inflasi China, indeks kepercayaan konsumen dan data investasi langsung asing di tanah air, data inflasi AS berikut data klaim pengangguran mingguan, serta sejumlah agenda ekonomi penting dari AS jelang akhir pekan nanti, ujarnya.
Disisi lain, lanjut Gunawan kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini ditransaksikan stabil dengan kecenderungan sedikit alami pelemahan ke level 16.545 per US Dolar.
“Rupiah tidak akan mengalami tekanan besar setelah Presiden AS memberlakukan kenaikan tarif impor barang dari China. Dimana salah satu indiaktornya adalah penurunan kinerja imbal hasil US Treasury 10 tahu mendekati level 4%”, ungkap Gunawan.
Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 16.500 hingga 16.570 pada perdagangan hari ini. Dan IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 8.130 hingga 8.200 pada perdagangan hari ini. Terpisah harga emas dunia kembali naik dan ditransaksikan di atas $4.045 per ons troy, atau sekitar 2.16 juta per gram. Perang dagang yang memanas kembali mendorong kenaikan pada harga emas duniadunia, tutup Gunawan. (Abi)