MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Dalam minutes Bank Sentral AS (The Fed) dinihari menindikasikan kemugkinan bahwa ada keraguan akan pemotongan suku bunga acuan The Fed kedepan.
Pelaku pasar tentunya mulai ragu dengan kemungkinan pemangkasan bunga acuan kedepan. Dan dampak yang sangat dirasakan pada perdagangan hari ini adalah penurunan pada harga emas dunia yang terkoreksi ke level $4.014 per ons troy.
“Pelemahan emas masih sangat terbatas. Sejumlah isu geopolitik masih mampu menahan tekanan dari spekulasi kemungkinan ditundanya pemangkasan bunga acuan Bank Sentral AS (The FED). Karena selama ini kenaikan harga emas salah satunya dipicu oleh ekspekastasi pemangkasan bunga. Disisi lainnya, spekulasi penundaan pemangkasan bunga ini justru memicu koreksi pada imbal hasil US Treasury 10 tahun” jelas Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumut di Medan, Kamis (9/10) pagi.
Dikatakannya imbal hasil US Treasury turun ke level 4.109%. Demikian halnya dengan kinerja USD Index yang alami pelemahan tipis ke level 98.77. Dan memburuknya dua indikator keuangan AS tersebut membuat Rupiah menguat pada sesi perdagangan pagi di level 16.545 per US Dolar. Sementara itu kinerja IHSG juga dibuka menguat di level 8.187,ucapnya.
Setelah minutes The FED lanjutnya, masih berlanjutnya shutdown pemerintahan AS. IHSG dan Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam kisaran yang sempit. IHSG diproyeksikan akan ditransaksikand alam rentang 8.130 hingga 8.190, dan mata uang Rupiah diproyeksikan dalam rentang 16.530 hingga 16.570 per US Dolar. Untuk harga emas di tanah air masih akan berkutat dikisatan 2.14 juta per gram, ujar Gunawan.(abi)