MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 1445H/2024 M Embarkasi Medan H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM menyampaikan, kemudahan dan kenyamanan Tamu Allah untuk menunaikan ibadah haji adalah prioritas penyelenggara dalam hal ini pemerintah mulai dari pusat sampai ke daerah.
Hal tersebut disampaikannya saat menyambut kedatangan tamu Allah asal Kab. Labuhanbatu dan Kota Medan yang tergabung dalam kelompok terbang 13 di Aula Jabal Nur Asrama Haji Medan, Sabtu (25/5/2024).
“Amanat Undang-undang yang termaktub dalam UU No. 8 Tahun 2019, negara harus memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan bagi warga negara yang menunaikan ibadah haji dan umrah secara aman, nyaman, tertib, dan sesuai dengan ketentuan syariat,” jelas Kakanwil.
Ia juga menyampaikan, pemerintah terus melakukan inovasi mulai dari daerah sampai ke pusat. Ia mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung suksesnya penyelenggaraan ibadah haji dengan mengedepankan kemudahan dan kenyamanan tamu Allah khususnya lansia dan disabilitas.
“Pelayanan Satu Atap atau One Stop Service merupakan salah satu terobosan baru kemudahan dalam pelayanan ibadah haji di embarkasi. Langkah ini memudahkan jemaah dan mempercepat proses pengurusan administrasi baik kesehatan sampai dokumen yang dibutuhkan selama di tanah suci. Prosesnya singkat dan mengedepankan kenyamanan dan kemudahan khusunya lansia dan disabilitas,” terangnya.
Ia juga mengapresiasi inovasi pemerintah daerah, yang mendukung kemudahan penyelenggaraan tersebut termasuk memberangkatkan jemaah mengunakan moda transportasi yang nyaman.
“Terima kasih pemerintah daerah untuk inovasi dan terobosannya. Mudah-mudahan semakin tahun kita semakin terus meningkatkan kualitas pelayanan termasuk perjalanan jemaah dari daerahnya menuju Embarkasi,” kata Qosbi.
Ketua PPIH pun terus mengingatkan seluruh tamu Allah agar memahami aturan yang berlaku di Arab Saudi. Ia tidak ingin ada sesuatu hal yang membuat tamu Allah berurusan dengan pihak keamanan di sana.
“Kami bermohon kepada seluruh jemaah untuk membaca, memahami aturan selama di tanah suci. Tentu berbeda negara berbeda pula aturannya. Kita tidak ingin jemaah berurusan dengan pihak keamanan di sana. Makanya jangan bertindak atau berbuat sesuatu yang dilarang di sana. Mohon petugas, pembimbing, dan seluruh tim di kloter untuk saling mengingatkan,” pesannya. (YS)