Lanjutkan Perang Genosida, HAMAS: Tentara Israel Akan lebih Banyak Terbunuh

Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obaida (Foto : twiter)

PALESTINA (HARIANSTAR.COM) – Tentara Israel akan lebih banyak terbunuh jika melanjutkan perang genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Hal itu ditegaskan juru bicara militer Hamas Abu Obaida dan memperingatkan Israel bahwa mereka akan kehilangan lebih banyak tentara jika perang di Gaza berlanjut.

Dikutip dari IRNA, dalam sebuah video yang dirilis pada hari Jumat, Abu Obaida menekankan bahwa Hamas siap untuk melanjutkan “perang atrisi” dan akan melanjutkan serangan di seluruh Gaza dengan tujuan membunuh atau menangkap tentara Israel yang menyerang.

Video tersebut adalah yang pertama dirilis oleh Abu Obaida sejak Maret ketika Israel melanjutkan serangan gencarnya terhadap Gaza menyusul gencatan senjata selama dua bulan.

Ia mengatakan, ratusan tentara Israel telah terbunuh atau terluka selama periode ini, sementara ribuan lainnya menderita trauma psikologis dan gangguan neurologis.

Sudah jelas bagi kami bahwa rezim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “tidak memiliki kepentingan nyata” terhadap para tahanan karena mereka adalah tentara, Al Jazeera melaporkan Abu Obaida, yang merupakan juru bicara lama sayap militer Hamas, Brigade Qassam.

“Jika rezim teroris ini memutuskan untuk melanjutkan perang genosida [di Gaza], mereka harus siap menerima lebih banyak tentara dan perwira dalam peti mati,” ia memperingatkan, seraya mengatakan bahwa pejuang Hamas telah berupaya menangkap tentara Israel dalam beberapa minggu terakhir.

Di tempat lain dalam pernyataannya, Abu Obaida mengutuk diamnya para pemimpin dan elit Arab, dan menganggap mereka bertanggung jawab atas kematian puluhan ribu warga Palestina tak berdosa yang terbunuh, kelaparan, dan kekurangan air serta obat-obatan.

“Leher kalian terbebani oleh darah puluhan ribu orang tak berdosa yang dikhianati oleh diamnya kalian,” ujarnya seperti dikutip Al Jazeera.

Ia juga menyoroti dukungan Barat yang tak tergoyahkan terhadap Israel, dengan mengatakan: “Musuh kami terus didukung oleh kekuatan-kekuatan penindas global dengan konvoi senjata dan amunisi yang tiada habisnya.”

Juru bicara Brigade Qassam menyuarakan dukungan kuat bagi para negosiator Hamas yang terlibat dalam perundingan gencatan senjata di Gaza, dengan mengatakan bahwa tim Palestina dalam beberapa bulan terakhir telah menawarkan “kesepakatan komprehensif” yang akan membebaskan semua tahanan Israel sekaligus, tetapi ditolak oleh kabinet Netanyahu.

Hamas masih menahan 50 orang di Gaza, sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup. Gerakan perlawanan Palestina ini telah berulang kali menyatakan siap membebaskan mereka semua dengan imbalan gencatan senjata permanen di Gaza, penarikan penuh pasukan Israel, dan bantuan kemanusiaan untuk memasuki wilayah yang terkepung.

Dilansir dari AP, juru bicara sayap militer Hamas itu juga mengatakan Israel menolak perjanjian gencatan senjata yang akan membebaskan semua tawanan yang ditahan di Gaza, dan berjanji bahwa kelompok itu siap untuk perang yang panjang jika tidak ada kesepakatan.

Hamas mengatakan Israel menolak kesepakatan gencatan senjata yang membebaskan semua tawanan di Gaza

Abu Obeida mengatakan tidak akan ada jaminan kembalinya kesepakatan parsial jika Israel meninggalkan meja perundingan lagi.